Jumat, 18 Desember 2015

MENGENAL PUPUK BIO FOSFAT





Dalam budidaya padi, pupuk Fosfat selalu digunakan oleh petani, baik sebagai pupuk tunggal maupun majemuk. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan peranan penting unsur fosfat (P)  pada pertumbuhan tanaman sudah dimiliki oleh petani. Namun dalam penggunaannya, petani kurang memahami tentang proses penyerapan unsur fosfat (P)  sehingga terjadi penumpukan kandungan fosfat (P) dalam tanah yang bila semakin tinggi malah bisa menghambat proses penyerapannya. Bagi mereka, dengan melakukan pemupukan secara terus menerus, tanaman padi mereka akan tercukupi nutrisinya sehingga mampu menghasilkan bulir yang banyak. Hal tersebut perlu diterangkan lebih lanjut demi tercapainya peningkatan hasil produksi padi yang diharapkan.

PERAN UNSUR FOSFAT
Unsur fosfat (P) merupakan unsur utama bagi tanaman karena merupakan faktor pembatas yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Menurut De Datta (1981) unsur fosfat (P)  berperan untuk :
1.    Mendorong pertumbuhan dan perkembangan akar,
2.    Memicu pembungaan dan pematangan buah terutama pada kondisi iklim rendah,
3.     Mendorong lebih banyak pembentukan rumpun/anakan yang memungkinkan pemulihan dan adaptasi yang lebih cepat pada saat tanaman padi mengalami cekaman,
4.    Mendukung pembentukan bulir gabah yang lebih baik serta memiliki kandungan gizi yang lebih baik sehubungan dengan kadar fosfat (P)  dalam biji.
Peran penting unsur fosfat ini menyebabkan unsur tersebut harus selalu tersedia pada saat budidaya padi.

KONDISI UNSUR FOSFAT DALAM TANAH
Penimbunan unsur fosfat dalam lahan sawah terjadi karena sifat unsur fosfat yang sukar larut, sehingga kurang tersedia bagi tanaman. Ketidaktersediaan unsur ini juga karena unsur fosfat (P)  mudah terikat dengan unsur Al dan Fe pada tanah masam dan dengan Ca pada tanah basa, dan juga penjerapan oleh koloid liat. Kondisi ini mengakibatkan efisiensi pemupukan fosfat (P)  menjadi rendah (Suyono dan Citraresmini, 2010).
 Pemberian pupuk fosfat ke dalam tanah hanya 15-20% yang dapat diserap oleh tanaman. Sedangkan sisanya akan terserap diantara koloid tanah dan tinggal sebagai residu didalam tanah. Hal ini akan menyebabkan defisiensi Fosfat bagi pertumbuhan tanaman.

PUPUK BIO FOSFAT
Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi penyerapan fosfat (P)  oleh tanaman adalah dengan penggunaan pupuk bio fosfat. Pupuk bio fosfat adalah pupuk fosfat yang dikombinasikan dengan mirkoorganisme pelarut fosfat. Dengan adanya mikroorgnisme pelarut fosfat, maka fosfat tak larut dapat diubah menjadi fosfat  terlarut sehingga lebih mudah untuk diserap tanaman.
Mikroorganisme pelarut fosfat (P)  ini di dalam tanah ada dua kelompok yaitu dari kelompok bakteri dan jamur. Pelarut P dari kelompok bakteri antara lain adalah Pseudomonas dan Bacillus, sedangkan dari kelompok fungi adalah Aspergillus dan Penicilium (Alexander, 1977). Umumnya jenis mikroorganisme tersebut hidup secara alami di zona rhizosphere (zona perakaran). Mikroba-mikrba tersebut dapat tumbuh pada fosfat tak larut (insoluble phosphate) seperti tricalcium, ferric, aluminium, magnesium phosphate dan dapat merubah P-alam dan tepung tulang menjadi bentuk yang dapat larut (Ruhnayat, 2009).

MANFAAT PUPUK BIO FOSFAT
Bagi tanaman padi, pupuk bio fosfat bermanfaat untuk :
1.    Meningkatkan efisiensi penyerapan unsur fosfat (P),
2.    Mengurangi dosis penggunaan pupuk kimia yang mengandung fosfat (P),
3.    Mendukung proses pertumbuhan tanaman padi, baik pada fase vegetatif maupun generatif,
4.    Memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah,
5.    Mengurangi biaya produksi pada budidaya tanaman padi.

Demikian materi ini kami sampaikan untuk menjadi referensi tentang  pupuk bio fosfat dan manfaatnya pada tanaman padi. Semoga bermanfaat.

Oleh : Aditya Reza Kusuma, SE.
           PP Swadaya Desa Boja

DAFTAR PUSTAKA
1.  Alexander, M., 1977. Introduction to soil microbiology. John Wiley and Sons Inc. New York. 467 p.Dalam Ruhnayat, Agus.2009. Pemanfaatan Pupuk Bio dan Pupuk Alam untuk Mendukung Budidaya Organik pada Tanaman Lada dan Panili.Bogor. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.
2.  De Datta, S.K. 1981. Principles and Practices of Rice Production. New York. John Wiley and Sons. Dalam Suyono dan Citraresmini, 2010. Komposisi Kandungan Fosfor pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) berasal dari Pupuk P dan Bahan Organik. Bionatura. Jurnal Ilmu – Ilmu Hayati dan Fisik Vo. 12 No.3. Bandung.Universitas Pajajaran.
3.  Ruhnayat, Agus.2009. Pemanfaatan Pupuk Bio dan Pupuk Alam untuk Mendukung Budidaya Organik pada Tanaman Lada dan Panili.Bogor. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.
4.  Suyono dan Citraresmini, 2010. Komposisi Kandungan Fosfor pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) berasal dari Pupuk P dan Bahan Organik. Bionatura. Jurnal Ilmu – Ilmu Hayati dan Fisik Vo. 12 No.3. Bandung.Universitas Pajajaran.