Selasa, 31 Juli 2018

EKSTRAK DAUN GAMAL UNTUK PENGOBATAN SCABIES PADA KAMBING



Scabies atau gudik merupakan penyakit yang sering menyerang kambing milik petani. penyebab dari penyakit ini adalah tungau sarcoptes scabiei yang menyebabkan dermatitis gatal yang parah. Penyakit ini sangat mudah menular sehingga perlu segera ditindaklanjuti. Scabies menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dan berbagai media penularan yang ada di kandang.

Scabies merupakan penyakit parasit menular pada kulit yang disebabkan oleh tungau. Dua spesies tungau yang sering menyebabkan scabies pada kambing adalah Sarcoptes scabiei dan Psoroptes ovis. Penyakit ini masih merupakan masalah penting pada kambing di Indonesia.

Kambing yang terkena scabies mempunyai gejala adanya kegatalan yang hebat sehingga hewan berusaha untuk terus menerus menggaruk diikuti dengan timbulnya keropeng dan kerontokan bulu. Jika penyakit berlanjut, kulit menjadi tebal dan berbintil

Kambing-kambing yang terserang penyakit ini di pedesaan sering dibiarkan begitu saja karena terkendala dengan harga obat yang mahal. Penyakit ini sangat cepat menular pada hewan dalam satu kandang dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kematian hingga 67%.


Penanganan scabies pada kambing oleh petani secara tradisional biasanya dengan menggunakan oli bekas yang dicampur dengan belerang. Hasil penelitian Manurung et al. (1992), menunjukkan kambing yang diobati oli bekas, mulai hari ke-28 kudis hilang dan mulai hari ke-63 kambing terlihat seperti tidak pernah terserang kudis. Oli bekas mengandung bahan-bahan kimia, di antaranya hydro karbon dan sulfur. Sulfur adalah obat pembunuh kutu yang tertua. Obat ini bekerja dengan cara memblok oksidasi fosforilasi parasit oleh oksida pada sulfur yang terbentuk.

Hasil penelitian balitvet yang dipublikasikan pada tahun 2011 memberikan alternatif pengobatan scabies dengan waktu yang lebih singkat. Bahan yang digunakan pun cukup sederhana, yaitu hanya menggunakan daun gamal dan minyak kelapa. Ekstrak minyak sawit daun gamal 50% dapat menyembuhkan scabies hingga 100% dengan 2 kali pengobatan dengan jarak 1 minggu.

Gamal yang dalam bahasa Latin dinamakan Gliricidia sepium, tanaman ini sering disebut juga kelor laut atau cebreng. Gamal merupakan tanaman pelindung yang daunnya biasa diberikan sebagai hijauan pakan ternak ruminansia karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi (kandungan protein 18-30%) dan kecernaan tinggi (70%). Di samping itu daun dari tanaman ini ternyata juga mempunyai bahan aktif kumarin yang bersifat insektisida, rodentisida dan bakterisida.

Daun gamal yang digunakan pada pembuatan ekstrak ini dipilih daun yang sudah tua tetapi masih lunak dari pohon yang berumur lebih dari 6 bulan. Semakin tinggi kadar kumarin dalam daun semakin baik efeknya sebagai obat scabies. Cara mudah untuk mengetahui daun dengan kadar kumarin tinggi adalah dengan cara merobek daun dan membaunya. Daun dengan kadar kumarin tinggi biasanya baunya lebih menyengat.

Pengambilan daun untuk pembuatan ekstrak ini lebih baik dilakukan pada musim kemarau karena pada musim penghujan umumnya kadar kumarin dalam daun menjadi rendah. Adapun pembuatan ekstrak ini adalah dengan cara : 100 gram daun gamal dicincang halus kemudian direbus dalam 200 ml minyak kelapa sawit sampai mendidih selama 1 jam, selanjutnya suhu sedikit diturunkan (tidak dalam kondisi mendidih) selama 1 jam (total perebusan selama 2 jam). Hasil ekstrak tersebut kemudian diangkat dan disaring dengan kain sambil diperas sampai minyaknya tersaring sempurna. Hasil saringan dimasukkan dalam botol gelap (berwarna), dan jangan terkena sinar matahari sampai siap untuk digunakan. Ekstrak ini bisa disimpan pada suhu ruangan sampai 1 minggu, jika disimpan pada almari es (4oC) bisa bertahan sampai 6 bulan.

Pemberian ekstrak ini pada kambing dilakukan dengan cara mengoleskan ekstrak dengan kuas atau sabut kelapa pada seluruh permukaan kulit kambing yang terkena scabies. Apabila hanya sebagian kecil telinga yang terkena maka obat bisa dioleskan pada telinga saja tetapi apabila scabies telah menyebar pada sebagian badan sebaiknya seluruh tubuh kambing dioles dengan obat karena untuk mencegah perkembangbiakan tungau ke bagian tubuh yang lain.

Jika seluruh tubuh kambing harus dioles kira-kira diperlukan 100-200 ml obat tergantung besar kecilnya kambing. Pengobatan dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak 1 minggu.
Perlu diingat bahwa kambing yang telah dobati sebaiknya dipindahkan ke kandang yang bersih dan bebas scabies (kandang baru yang telah disemprot dengan insektisida sebelum digunakan). Hal ini sangat penting karena biasanya hewan yang sembuh dari scabies tidak mempunyai kekebalan sehingga mudah terkena lagi bila ditempatkan pada kandang yang tercemar.

Kebersihan kandang merupakan faktor utama untuk menghindari penyakit scabies. Oleh karena itu jadwalkan pembersihan kandang secara berkala untuk menjaga kesehatan kambing.
 
Demikian pembahasan tentang daun gamal sebagai obat scabies. Semoga dapat memberikan wacana baru terutama kepada petani untuk penanganan gudik pada kambing.

Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Sumber :
Agroinovasi. 2011. Daun Gamal (Gliricidia sepium) Obat Scabies Pada Kambing. Sinar tani edisi 30 Maret - 5 April 2011 No.3399 Tahun XLI.