Senin, 22 Februari 2021

PROSPEK TURI SEBAGAI PAKAN TERNAK BERKUALITAS

 


Turi, tanaman yang sering berada dipinggir jalan atau di sekitar pematang sawah sering hanya dianggap sebagai tanaman peneduh. Padahal, kandungan nutrisi yang ada pada tanaman turi sangatlah luar biasa, khususnya untuk pakan ternak yang berkualitas. Namun belum semua orang tahu.

Turi (Sesbania grandiflora syn. Aeschynomene grandiflora) merupakan pohon kecil (tinggi mencapai 10 m). Asalnya diduga dari Asia Selatan dan Asia Tenggara namun sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis dunia. Tanaman ini tidak berumur panjang, dengan pertumbuhan cepat dan sistem perakaran yang dangkal serta cabangnya menggantung. Bentuk berupa pohon dengan percabangan jarang, cabang mendatar, batang utama tegak, tajuk cenderung meninggi, daun menyirip ganda. Bunganya tersusun majemuk, mahkota berwarna putih, tipe kupu-kupu khas Faboideae. Buah polong, menggantung.

Hasil evaluasi secara in vivo menunjukkan bahwa turi memberikan suplai nutrient (protein mikroba dan energi metabolis (ME) yang paling tinggi diikuti oleh gamal dan lamtoro. Tanaman turi termasuk golongan leguminosa yang mempunyai nutrien cukup baik untuk bahan makanan ternak karena kadar proteinnya tinggi dan kualitas proteinnya baik. Disamping itu kaya akan vitamin A dan juga sebagai sumber Ca (Calsium) dan P (Fosfor). Dari dua macam turi yang kita kenal untuk ternak salah satunya adalah daun turi berbunga putih dengan kandungan proteinnya lebih tinggi dibanding daun turi berbunga merah dengan masing-masing kandungan protein sebesar 40,62 % dan 31,68 %.

Pemberian daun turi kepada ternak dapat diberikan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk tepung sebagai campuran bahan pakan ternak. Salah satu kendala penggunaan daun turi sebagai pakan ternak adalah rendahnya produksi biomas dan tidak tahan terhadap pemangkasan. Tetapi turi relatif tahan terhadap kekeringan sehingga sangat bermanfaat sebagai sumber pakan kambing pada musim kemarau.

Namun daun turi mengandung saponin yang sangat tinggi sehingga membahayakan ternak, terutama pada ternak golongan ayam. Saponin umumnya mempunyai karakteristik yaitu rasa pahit dan penyabunan. Saponin mempunyai efek menurunkan konsumsi ransum karena rasa pahit dan terjadinya iritasi pada oral mucosa dan saluran pencernaan. Pada anak ayam yang diberi 0.9% triterpenoid saponin bisa menurunkan konsumsi ransum, menurunkan pertambahan berat badan, menurunkan kecernaan lemak, meningkatkan ekskresi kolesterol dan menurunkan absorpsi vitamin A dan D.

Oleh karena itu disarankan untuk melayukan dahulu daun turi yang akan diberikan pada ternak agar kadar saponin yang terkandung didalamnya berkurang. Pembuatan daun turi menjadi serbuk juga merupakan salah satu terobosan di bidang formulasi pakan ternak untuk mengurangi kadar saponin dalam turi dan meningkatkan keteruraian efektif protein. Bentuk tepung juga mampu memperpanjang umur simpan turi serta dapat dicampurkan dalam pakan konsentrat.

Sayangnya pohon turi tidak banyak menghasilkan daun dan kurang tahan bila dipangkas terus menerus sehingga produksinya untuk pakan ternak perlu disuplai dengan tanaman leguminosa lain seperti lamtoro dan gamal. Tetapi turi relatif tahan terhadap kekeringan sehingga sangat bermanfaat sebagai sumber pakan kambing pada musim kemarau.

Demikian pembahasan tentang turi. Semoga bermanfaat.

Oleh               : Zuni Fitriyantini, S.TP.

Sumber          :

Nista, D dkk, 2010. Keunggulan Turi sebagai Pakan Ternak. BPTU Sembawa.