Pestisida nabati merupakan
salah satu solusi dalam pengendalian serangan hama yang ekonomis dan ramah
lingkungan. Penggunaan pestisida nabati juga akan meningkatkan mutu hasil
panen. Apalagi bila diimbangi dengan penggunaan pupuk organik.
Bahan aktif pestisida nabati
adalah produk alam yang berasal dari tanaman yang mempunyai kelompok metabolit
sekunder yang mengandung beribu-ribu senyawa bioaktif seperti alkaloid,
terpenoid, fenolik, dan zat – zat kimia sekunder lainnya. Senyawa bioaktif
tersebut apabila diaplikasikan ke tanaman yang terinfeksi OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman), tidak berpengaruh terhadap fotosintesis pertumbuhan
ataupun aspek fisiologis tanaman lainnya, namun berpengaruh terhadap sistem saraf
otot, keseimbangan hormone, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti makan dan
sistem pernafasan OPT.
Bumbu dapur yang sering
digunakan untuk memasak ternyata mengandung bahan aktif yang dapat digunakan
untuk pestisida nabati. Berikut akan dibahas beberapa bumbu dapur yang dapat
digunakan sebagai pestisida nabati beserta cara pembuatannya.
1. Bawang Merah (Allium cepa L. )
Bawang merah mengandung minyak atsiri,
sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, saponin, peptida,
fitohormon, kuersetin. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida
nabati adalah umbinya dengan cara kerja bersifat sebagai insektisida dan penolak
(repellent).
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak
bawang merah
85
g bawang merah 50 ml minyak sayur 10 ml deterjen/ sabun, 950 ml air Alat
penyaring, Botol
|
Campurkan bawang putih dengan minyak sayur.
Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata.
|
Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan
1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan.
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi hari
|
Kutu kebul
|
Ekstrak
bawang merah
1
kg bawang merah 1 liter air, Panci, Ember, Alat penyaring
|
Didihkan air dalam panci, hancurkan bawang merah
dan masukkan ke dalam air mendidih. Biarkan selama 24 jam dan kemudian
disaring
|
Tambahkan 1 liter larutan dengan 10 liter air.
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari.
|
Semut, tungau dan trips
|
Ekstrak bawang merah
50 g bawang merah, 1 liter air,
Ember, Alat penyaring
|
Hancurkan bawang merah tambahkan
air. Aduk sampai rata dan kemudian disaring
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang OPT pada pagi atau sore hari
|
Alternaria, antraknos, Fusarium,
busuk daun
|
2. Bawang Putih (Allium sativum L.)
Senyawa kimia yang
terkandung dalam bawang putih antara lain tanin, minyak atsiri, dialilsulfida,
aliin, alisin, enzim aliinase. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai
pestisida nabati adalah seluruh bagian tanaman, umbi, daun dan bunga. Cara
kerjanya bersifat sebagai insektisida, nematisida, fungisida, antibiotik dan penolak
(repellent).
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak bawang putih
85 gram bawang putih, 50 ml minyak
sayur, 10 ml deterjen/ sabun, 950 ml air, Alat penyaring, Botol
|
Campurkan bawang putih dengan minyak
sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata.
Simpan dalam botol paling lama 3 hari.
|
Campurkan larutan dengan air dengan
perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum
digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi
hari
|
Ulat, hama pengisap, nematoda,
bakteri, antraknos, embun tepung
|
Ekstrak
bawang putih
2 siung bawang putih, deterjen/ sabun, 4 cangkir
air, Alat penumbuk/ blender, Alat penyaring Botol
|
Hancurkan bawang putih, rendam dalam air selama
24 jam. Tambahkan air dan sabun. Saring. Masukkan dalam botol
|
Tambahkan larutan dengan air dengan
perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang ada pagi hari
|
Cendawan
|
Ekstrak minyak bawang putih
100 gram bawang putih, 2 sendok makan minyak
sayur, 10.5 liter air, 10 ml deterjen/ sabun
|
Hancurkan bawang putih. Rendam dalam minyak sayur
selama 24 jam. Tambahkan ½ liter air dan deterjen. Aduk hingga rata. Saring
|
Tambahkan 10 liter air kedalam larutan. Aduk
hingga merata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada
pagi hari
|
Hama kubis, belalang dan kutu daun
|
Minyak bawang putih
50 ml minyak bawang putih, 950 ml
air, 1 ml deterjen/ sabun
|
Tambahkan sabun ke dalam minyak
bawang putih. Aduk hingga rata. Tambahkan air. Aduk
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Ulat buah tomat
Ulat penggerek umbi kentang
Wereng padi
Nematoda
|
3. Cabe
Merah (Capsicum annuum)
Cabe
merah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna
kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein. Selain
itu juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan
niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Bagian tanaman yang
dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah dan biji dengan cara kerja
bersifat sebagai insektisida dan penolak (repellent).
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak cabai + bawang putih +
bawang merah
1 sendok teh bubuk cabai, 1 siung
bawang putih, 1 butir bawang merah, 1 liter air, 1 sendok teh sabun/
deterjen, Pisau, Alat saringan, Ember
|
Hancurkan
bawang putih dengan bawang merah, campurkan dengan bubuk cabai. Tambahkan
air, aduk hingga rata. Rendam selama 1 jam. Saring. Tambahkan sabun/ deterjen
Aduk rata.
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Ulat pemakan daun
|
Ekstrak cabai merah
4 mangkuk cabai merah atau biji
cabai merah, 30 gram sabun/deterjen,Panci, Alat penyaring
|
Didihkan cabai merah selama 15 – 20
menit. Matikan api kemudian tambahkan 3 liter air. Biarkan dingin. Saring.
Tambahkan sabun/deterjen. Aduk hingga rata.
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Semut, kutudaun, berbagai jenis
ulat, lalat dan mealybugs
|
4. Jahe
(Zingiber officinale)
Minyak
asiri dalam jahe terdiri atas n-nonylaldehide, dcamphene, d-â-phellandrene,
methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates, caprylate,
citral, chavicol dan zingiberene. Selain itu juga mengandung resin dan serat. Bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah rimpangnya dengan
cara kerja bersifat sebagai insektisida dan penolak (repellent).
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak Jahe
50 gram jahe, 12 ml deterjen, 3
liter air, Alat Penumbuk/ blender, Alat Penyaring, Ember
Untuk
luasan 0,4 ha dibutuhkan 1 kg jahe
|
Hancurkan jahe sampai halus.
Tambahkan air dan deterjen. Aduk sampai rata kemudian saring.
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Ulat buah tomat, kutu daun,
belalang, Trips, kutu kebul, Nematoda, antraknos
|
Ekstrak jahe + Bawang Putih + cabai
25 g jahe, 50 g bawang putih, 25
gram cabai hijau, 10 ml minyak tanah,12 ml sabun/ deterjen, 3 liter air
Alat penumbuk/ blender, Ember
Untuk luasan 0,4 ha dibutuhkan ½
jahe, ½ cabai hijau dan 1 kg bawang putih
|
Rendam bawang putih dalam minyak
tanah selama 24 jam. Kemudian hancurkan. Hancurkan cabai hijau tambahkan 50
ml. Hancurkan jahe sampai halus. Campurkan semua bahan. Tambahkan sabun. Aduk
hingga rata. Saring.
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Kutu daun, ulat grayak, ulat buah
tomat, lalat buah, lalat pengorok daun, trips, kutu kebul
|
Ekstrak
jahe
20 gram
bubuk jahe,1 liter air
|
Masukkan bubuk jahe ke dalam air.
Aduk rata.
|
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang
|
Embun tepung, busuk akar, busuk daun
|
5. Kunyit (Curcuma
domestica)
Kunyit mengandung kurkumin, demetoksikurkumin,
demetok-sikurkumin, volatil oil (Keton sesuiterpen, turmeron, tumeon,
zingiberen, felandren, sabinen, borneol dan sineil). Bagian tanaman yang dapat
digunakan sebagai pestisida nabati adalah rimpangnya dengan cara kerja bersifat
sebagai insektisida, fungisida dan penolak (repellent).
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak Kunyit
20 gram parutan rimpang kunyit, 200
ml urine sapi, 2-3 liter air, 8-12 ml deterjen, Ember
|
Rendam parutan kunyit dalam urine
sapi. Saring.
|
Tambahkan 2 – 3 liter air. Tambahkan
diterjen, kemudian aduk hingga rata. Semprot ke seluruh bagian tanaman yang
terserang pada pagi atau sore hari
|
Kutudaun, ulat tanah, ulat jengkal,
belalang, tungau, penggerek batang Embun tepung
|
6. Lengkuas(Alpinia
galanga (L) Willd.)
Rimpang lengkuas mengandung lebih kurang 1% minyak
essensial terdiri atas metil–sinamat 48%, sineol 20–30%, eugenol, kamfer 1 %,
seskuiterpen, δ – pinen, galangin, galanganol dan beberapa senyawa flavonoid. Bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah rimpangnya dengan
cara kerja bersifat sebagai anti jamur.
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak
Lengkuas + Kunyit + Jahe
Lengkuas
1 kg,
Kunyit
1kg, Jahe 1 kg
|
Tumbuk/parut semua bahan, peras dengan kain penyaring
|
2 sendok makan jamur dicampur dengan air 10 – 15
liter
|
Jamur
|
7. Tomat (Lycopersicum esculentum)
Buah tomat mengandung
alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid
dan tomatin. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati
adalah daun, batang dan ranting dengan cara kerja bersifat sebagai insektisida
dan penolak (repellent).
BAHAN DAN ALAT
|
CARA PEMBUATAN
|
CARA PENGGUNAAN
|
OPT SASARAN
|
Ekstrak daun tomat
1 – 2 mangkok daun tomat, 4 mangkok
air, ember, pisau, alat penyaring
|
Rajang daun tomat sampai halus.
Rendam dalam 2 mangkok air selama 24 jam. Saring kemudian tambahkan 2 mangkok
air
|
Semprot ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Kutudaun, Ulat buah tomat
|
Ekstrak daun tomat
1 kg daun tomat 17 liter air
Sabun/deterjen Alat penumbuk/ blender
Ember
Alat penyaring Cukup untuk 1000
tanaman
|
Rajang daun
tomat. Tambahkan air. Biarkan beberapa saat. Saring. Tambahkan sabun/
deterjen. Aduk hingga rata
|
Semprot ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
|
Ulat daun kubis
|
Demikian bahasan tentang Bumbu Dapur Bahan Pestisida Nabati. Semoga dengan informasi ini semangat untuk berkebun di sekitar pekarangan menjadi lebih besar. Semoga bermanfaat.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Sumber :
Anonim. 2001. Buku Saku Berkebun di
Pekarangan. Modul Program penyuluhan pada Proyek Pemberdayaan masyarakat
Kemandoran Pandan Arum, desa Cipeuteuy, Kecamatan kabandungan, Sukabumi.
Setiawati, W., Murtiningsih, R., N. Gunaeni,
dan T. Rubiati. 2008.Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya
untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Balai Penelitian
Tanaman Sayuran. Lembang.