Senin, 21 Januari 2019

MENYIMPAN REMPAH DAN BUMBU AGAR TAHAN LAMA






Kekayaan kuliner nusantara dari Sabang sampai Merauke sangatlah beragam. Cita rasa setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dengan daerah lainnya yang ikut memperkaya khasanah budaya nusantara.

Salah satu faktor penting dalam kekayaan kuliner nusantara adalah penggunaan rempah dan bumbu.  Keberadaan rempah dan bumbu tersebut menentukan rasa yang dihasilkan. Oleh karena itu sangat diperlukan penjagaan kualitas rempah dan bumbu yang digunakan agar rasa masakan yang dihasilkan tetap terjaga kelezatannya.

Penanganan rempah dan bumbu berbeda – beda tergantung karakteristik bahan. Berikut akan dibahas tentang cara menyimpan rempah dan bumbu agar bisa lebih tahan lama.  
  •  Rempah segar

Rempah segar paling rentan terkontaminasi bakteri pembusuk. Kadar air yang tinggi menjadi media empuk jamur atau kapang untuk tumbuh. Letakkan rempah segar dalam lemari pendingin. Sebelum disimpan, rempah akar rimpang (seperti jahe, lengkuas, atau kunyit) dicuci hingga bersih, lalu bungkus rapat dengan kertas agar bumbu masih bisa ’bernafas’ dan tidak cepat kehilangan kelembapannya.  Menyimpan cabai di lemari pendingin juga perlu dibungkus dengan kertas. Hindari kemasan plastik, karena akan membuat cabai lekas busuk. Untuk serai, daun salam, dan daun jeruk purut, masukkan ke dalam plastik lalu letakkan di lemari es. 
  • Rempah Kering

Simpan rempah kering dalam wadah tertutup rapat terbuat dari kaca, dan letakkan di tempat yang kering atau di suhu ruang (25°-28°C). Jika ada bumbu yang mulai membusuk, buang segera supaya tidak menulari yang lainnya. Rempah kering dalam bentuk bubuk lebih cepat hilang aroma harumnya dibandingkan dengan yang utuh. Sifatnya yang mudah menyerap uap air dan bau membuat rempah bubuk rentan berjamur dan menggumpal. Menyimpan di dalam wadah tertutup rapat, kering, di suhu ruang adalah syarat mutlak penyimpanannya.
  •    bumbu dasar basah (berbentuk pasta)

Agar bertahan lama, tumis dulu bumbu dan rempah yang sudah dihaluskan (baik rempah tunggal atau campuran dengan panas yang cukup (± 70 °C) untuk membunuh mikroba, kemudian kemas dalam wadah steril (botol kaca bertutup rapat). Apabila kemasan telah dibuka, sebaiknya langsung disimpan kembali dalam lemari pendingin. Untuk menyimpan bumbu dasar sesuai kebutuhan sekali masak di dalam plastik tebal yang di-press, sehingga tidak sering keluar masuk kulkas.
  • Bumbu cair

Untuk bumbu olah berbentuk cairan, jika belum habis dipakai, lap mulut botol agar tidak ada bumbu tersisa yang bikin lekas berjamur. Tutup rapat dan simpan dalam lemari es.
  •  Minyak
Untuk minyak (seperti : minyak wijen, minyak zaitun) letakkan di tempat yang sejuk dan kering karena minyak mudah menyerap aroma sekitarnya. Selain itu pastikan botol minyak tertutup rapat untuk menghindari terjadinya proses oksidasi yang dapat merusak kualitas minyak.

Demikian pembahasan tentang cara menyimpan rempah dan bumbu agar bisa lebih tahan lama. Semoga bermanfaat.

Oleh       :   Zuni Fitriyantini S.TP.
Sumber  :   Anonim. 2018. Tips Menyimpan Rempah dan Bumbu. Kulinologi Indonesia Edisi 6 Vol IX, 2018