Kekayaan kuliner nusantara dari
Sabang sampai Merauke sangatlah beragam. Cita rasa setiap daerah memiliki
kekhasan tersendiri yang berbeda dengan daerah lainnya yang ikut memperkaya
khasanah budaya nusantara.
Salah satu faktor penting dalam
kekayaan kuliner nusantara adalah penggunaan rempah dan bumbu. Keberadaan rempah dan bumbu tersebut
menentukan rasa yang dihasilkan. Oleh karena itu sangat diperlukan penjagaan
kualitas rempah dan bumbu yang digunakan agar rasa masakan yang dihasilkan
tetap terjaga kelezatannya.
Penanganan rempah dan bumbu berbeda
– beda tergantung karakteristik bahan. Berikut akan dibahas tentang cara menyimpan
rempah dan bumbu agar bisa lebih tahan lama.
- Rempah segar
Rempah segar paling rentan
terkontaminasi bakteri pembusuk. Kadar air yang tinggi menjadi media empuk
jamur atau kapang untuk tumbuh. Letakkan rempah segar dalam lemari pendingin.
Sebelum disimpan, rempah akar rimpang (seperti jahe, lengkuas, atau kunyit)
dicuci hingga bersih, lalu bungkus rapat dengan kertas agar bumbu masih bisa
’bernafas’ dan tidak cepat kehilangan kelembapannya. Menyimpan cabai di lemari pendingin juga perlu
dibungkus dengan kertas. Hindari kemasan plastik, karena akan membuat cabai
lekas busuk. Untuk serai, daun salam, dan daun jeruk purut, masukkan ke dalam
plastik lalu letakkan di lemari es.
- Rempah Kering
Simpan rempah kering dalam
wadah tertutup rapat terbuat dari kaca, dan letakkan di tempat yang kering atau
di suhu ruang (25°-28°C). Jika ada bumbu yang mulai membusuk, buang segera
supaya tidak menulari yang lainnya. Rempah kering dalam bentuk bubuk lebih
cepat hilang aroma harumnya dibandingkan dengan yang utuh. Sifatnya yang mudah
menyerap uap air dan bau membuat rempah bubuk rentan berjamur dan menggumpal.
Menyimpan di dalam wadah tertutup rapat, kering, di suhu ruang adalah syarat
mutlak penyimpanannya.
- bumbu dasar basah (berbentuk pasta)
Agar bertahan lama, tumis dulu
bumbu dan rempah yang sudah dihaluskan (baik rempah tunggal atau campuran
dengan panas yang cukup (± 70 °C) untuk membunuh mikroba, kemudian kemas dalam
wadah steril (botol kaca bertutup rapat). Apabila kemasan telah dibuka, sebaiknya
langsung disimpan kembali dalam lemari pendingin. Untuk menyimpan bumbu dasar
sesuai kebutuhan sekali masak di dalam plastik tebal yang di-press, sehingga
tidak sering keluar masuk kulkas.
Untuk bumbu olah berbentuk
cairan, jika belum habis dipakai, lap mulut botol agar tidak ada bumbu tersisa
yang bikin lekas berjamur. Tutup rapat dan simpan dalam lemari es.
- Minyak
Untuk minyak (seperti : minyak
wijen, minyak zaitun) letakkan di tempat yang sejuk dan kering karena minyak
mudah menyerap aroma sekitarnya. Selain itu pastikan botol minyak tertutup
rapat untuk menghindari terjadinya proses oksidasi yang dapat merusak kualitas
minyak.
Demikian pembahasan tentang
cara menyimpan rempah dan bumbu agar bisa lebih tahan lama. Semoga bermanfaat.
Oleh : Zuni Fitriyantini S.TP.
Sumber : Anonim.
2018. Tips Menyimpan Rempah dan Bumbu.
Kulinologi Indonesia Edisi 6 Vol IX, 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar