“ Dunia tak selebar daun
kelor “ peribahasa ini sudah sangat akrab di telinga kita. Tetapi mungkin ada
sebagian dari kita yang belum mengetahui bentuk dari daun kelor, apalagi
manfaatnya. Padahal di wilayah Afrika, daun kelor telah menjadi salah satu komoditas
penting. Sedangkan di jawa, daun kelor masih dikaitkan dengan hal – hal yang
mistis.
Kelor adalah pohon multi fungsi yang semua daun, bunga, buah, kulit kayu dan akarnya dapat langsung dikonsumsi. Kadang - kadang tanaman ini disebut "pohon kehidupan" atau "pohon surga" karena manfaat yang luar biasa baik untuk lingkungan, obat dan makanan, Kualitas gizinya menjadi semakin diakui dan bisa mewakili solusi yang efektif dalam memerangi malnutrisi.
Daun
kelor memiliki kandungan gizi yang signifikan, yaitu :
-
Kandungan vitamin A 2 x lebih banyak dari wortel
-
Kandungan Potasium 4 x lebih banyak dari pisang
-
Kandungan serat 4 x lebih banyak dari oat
-
Kandungan Kalsium 14 x lebih banyak dari susu
-
Kandungan zat besi 9 x lebih banyak dari bayam
-
Kandungan protein 2 x lebih banyak dari yogurt
Daun kelor segar dapat dimakan mentah jika masih muda dan
lembut, dan bisa dimasak. Mengingat bahwa memasak menghancurkan beberapa
nutrisi (khususnya vitamin), penting untuk menggunakan teknik persiapan yang
mampu mempertahankan banyak unsur gizi yang mungkin. Sebagai contoh :
- Dengan menggabungkan daun kelor dengan bahan-bahan lainnya
(minyak, jus lemon, tomat)
-
Dengan memasak daun untuk waktu yang singkat
-
Dengan menjaga cairan (air, saus) di mana mereka telah dimasak.
Bubuk daun kelor dapat ditambahkan ke makanan setelah dimasak,
atau di menit terakhir dari memasak, baik untuk makanan bayi dan makanan untuk
seluruh keluarga. Ini dapat meningkatkan nilai gizi makanan.
Pentingnya kelor dapat
juga ditingkatkan dalam bentuk produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi,
seperti minyak moringa, yang menghasilkan keuntungan yang lebih besar karena
harga yang tinggi.
Menanam kelor cukup
sederhana. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan dan cocok untuk hampir semua
daerah tropis. Sering ditemukan di kebun di sub-Sahara Afrika, tanaman ini adalah
pohon yang tumbuh cepat yang daun dapat dipanen pada bulan-bulan pertama
pertumbuhan.
Tertarik untuk
mengembangkan kelor?
Oleh : Zuni
Fitriyantini, S.TP.
Sumber : Bidima,
Irénée Modeste. 2016. Production and Processing of Moringa. The Pro-Agro Collection. Kamerun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar