Jumat, 16 Januari 2015

PRINSIP PENYUSUNAN MENU B2SA





Dalam penyusunan menu sehari – hari, dahulu prinsip menu 4 Sehat 5 Sempurna telah didengung – dengungkan oleh pemerintah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperkecil angka kekurangan gizi penduduk Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan zaman, mulai tahun 2002 telah diperkenalkan prinsip baru yang menggantikan prinsip tersebut, yaitu menu B2SA.

Keberadaan prinsip menu B2SA meskipun telah hampir dua dasawarsa namun belum mengakar dalam kehidupan masyarakat. Kurangnya pengetahuan tentang prinsip baru tersebut masih menjadi salah satu PR besar bagi pemerintah, apalagi dalam prinsip yang baru tersebut juga mengandung ilmu gizi. Oleh karena itu, penyebarluasan informasi tentang prinsip menu B2SA masih sangat diperlukan dengan media apapun yang tersedia.

APA SEBENARNYA MENU B2SA ITU?

Menu B2SA adalah menu yang mempertimbangkan prinsip Beragam, Bergizi Seimbang & Aman. Sedangkan pangan Beragam, Bergizi Seimbang & Aman (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan, (sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral), yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan serta tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.

Prinsip B2SA yaitu :

Beragam         :  Semakin beragam, semakin lengkap kandungan gizinya.

Bergizi             :  Mengandung zat gizi makro (KH, protein, lemak)& mikro (vit&min).

Seimbang       : Jumlahnya harus sesuai dgn kebutuhan (usia, jenis kelamin, aktivitas, BB ideal), kelompok pangan & waktu makan.

Aman              :  Bebas bahaya kimia (BTP yang salah), fisik, biologis.

Dengan prinsip tersebut diharapkan menu sehari – hari yang tersusun dapat memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga sehingga akan tercapai Gizi Seimbang. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman, aktivitas fisik, kebersihan & berat badan (BB) ideal. Alat bantu yang dapat digunakan dalam penyusunan menu tersebut adalah kartu putar porsi metri.

Cara menyusun menu B2SA keluarga :
1.Memperhatikan jumlah dan komposisi anggota keluarga (usia, jenis kelamin, aktivitas, Berat Badan ideal).  

2.Menghitung total kebutuhan pangan keluarga sehari atau tiap waktu makan (penjumlahan kebutuhan pangan setiap anggota keluarga).

3.Menentukan menu makanan tiap waktu makan (sarapan, makan siang dan makan malam atau selingan).

4.Memilih & mengembangkan resep makanan khas daerah : aneka jenis pangan (bahan penukar) & cara pengolahan berdasarkan prinsip B2SA (pembatas : anggaran belanja pangan sehari; ketersediaan pangan)→ menarik (warna, aroma, penampakan); enak (rasa); bergizi seimbang, aman untuk sarapan, makan siang dan makan malam.

5.Menyajikan (pemorsian; prasmanan atau buffet, garnish).

Demikian bahasan tentang prinsip penyusunan menu B2SA. Semoga bermanfaat.
 
Oleh        : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Sumber : Baliwati, YF dan M N Prathivi. 2013.Prinsip Penyusunan Menu B2SA berbasis Makanan Khas Daerah dalam Modul Pelatihan Pengolahan Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) sebagai persiapan Lomba Cipta Menu 2013. Bogor, 21-23 Maret .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar