Jumat, 30 Januari 2015

PENANGANAN KERITING DAUN PADA TANAMAN CABE



Cabe merupakan salah satu komoditas utama yang dipantau produksi dan harganya oleh Kementerian Pertanian di Indonesia. Keberadaannya tak dapat dipisahkan sebagai bumbu dapur di masyarakat. Akan tetapi komoditas ini harganya sangat fluktuatif, bahkan mampu menembus angka seratus ribu rupiah per kilonya. Oleh karena itu kementerian pertanian bekerja sama dengan ibu – ibu PKK untuk menggalakkan penanaman cabe di pekarangan rumah.

Gerakan penanaman cabe di sekitar pekarangan rumah telah dirintis sejak didirikannya Kelompok Wanita Tani (KWT). Yang paling berat dari kegiatan tersebut adalah perawatan tanamannya. Apalagi cabe rentan terhadap hama dan penyakit. Salah satu kendala dalam penanaman cabe adalah terjadinya keriting daun.

Keriting daun pada tanaman cabe merupakan akibat dari serangan organisme  pengganggu tanaman (OPT) dari golongan hama yaitu thrips, tungau dan aphids/kutu daun. Ketiga hama tersebut menghasilkan keriting daun yang berbeda bentuknya dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Berikut akan dibahas satu per satu tentang hal tersebut.

1.     Keriting Daun oleh Thrips

Thrips adalah hama kutu dengan ukuran tubuh yang sangat kecil (1-1,2 mm), menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun. Thrips biasanya tinggal di lipatan. Inang hama ini cukup banyak, yaitu tanaman dari keluarga Cucurbitaceae seperti ketimun, melon, semangka dan Solanaceae seperti cabe, tomat dan terong. Thrips menyebar ke tanaman lain dengan cara terbang. Hama trips berkembang cepat pada saat kemarau yang terik dan panas. Hujan akan meningkatkan kematian alamiah. Sedangkan suhu yang tinggi akan mempercepat perkembangan serangga karena siklus hidup menjadi lebih pendek. 


Gejala Serangan : Daun cabe terutama daun muda mengalami malformasi yaitu keriting, kaku dan berwarna lebih muda bila dibandningkan dengan daun normal. Daun yang agak tua mengkerut dan melengkung ke atas. Pada serangan yang berat daun dapat rontok, bunga dan buah tidak terbentuk.


Pengendalian :    -  Sanitasi lahan dan memebersihkan gulma

-   Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabe muda dengan inang trips yang lain
                                  -   Semprot dengan pestisida nabati 

2.     Keriting Daun oleh Tungau (Mites)



Tungau merupakan hama kutu bertubuh kecil yang memiliki delapan kaki dan bersembunyi dibawah permukaan daun, menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun. Hama tungau berkembang cepat pada saat kemarau yang terik dan panas. Pada kondisi cuaca panas telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari dan menjadi tungau dewasa dalam waktu 5 hari. Sedangkan curah hujan yang tinggi akan menyebabkan penurunan populasi yang tajam.

Gejala Serangan : Daun cabe keriting dan melengkung ke bawah. Serangan tungau menyebabkan rusaknya jaringan mesofil dan mengakibatkan daun keriting, menggulung ke bawah, daun mengecil dan rontok. Daun cabe yang terserang tungau berwarna kecoklatan. Selain menyerang daun, tungau juga menyerang batang muda atau pucuk tanaman dan bisa menyebabkan bunga cabe rontok.

Pengendalian :    -  Sanitasi lahan dan memebersihkan gulma
-    Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabe muda dengan inang tungau yang lain
-     Menjaga agar tanaman tidak kekeringan.
-     Semprot dengan pestisida nabati



3.     Keriting Daun oleh Aphids/Kutu Daun



     Kutu daun/Aphids sedikit berbeda dengan thrips dan tungau. Aphids berukuran lebih besar dan tidak mudah meloncat/berpindah. Hama aphids berwarna hijau kehitaman, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Aphids tidak hanya menyerang daun, tapi juga menyerang batang tanaman cabe. Serangannya menghisap cairan di daun dan batang tanaman. Hama ini bersembunyi dibawah permukaan daun dan bergerombol pada batang tanaman cabe. Inang dari hama ini adalah Cucurbitaceae, Solanaceae, Leguminosae dan Asteraceae.

Gejala Serangan : Daun dan batang cabe yang terserang akan mengkerut, keriting dan terhambat pertumbuhannya. Aphids mengeluarkan embun madu yang disukai semut dan menyebabkan pertumbuhan jamur embun jelaga dan menghambat fotosintetis. Daun yang tererang jamur ini akan berwarna hitam, pertumbuhan terhambat, keriting dan pertumbuhan tidak normal.

Pengendalian :    - Sanitasi lahan dan memebersihkan gulma
-   Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabe muda dengan inang kutu daun yang lain
-    Semprot dengan pestisida nabati 

Demikian penjelasan tentang macam keriting daun yang disebabkan oleh thrips, tungau dan aphids. Untuk pengendalian dari serangan ketiga hama tersebut intinya sama yaitu sanitasi lahan pertanian, menjauhkan dari tanaman inang hama tersebut dan penyemprotan dengan pestisida nabati. Penyemprotan dengan pestisida kimia tidak direkomendasikan karena posisi tanaman yang ada di lingkungan rumah tinggal dan jumlah tanaman yang tidak banyak. Penggunaan pestisida kimia akan mencemari lingkungan tempat tinggal dan berbiaya tinggi. Oleh karena itu tindakan yang direkomendasikan adalah dengan pestisida nabati.

      Oleh : Aditya Reza Kusuma, SE.
          PP Swadaya Desa Boja
          Dari berbagai sumber










Tidak ada komentar:

Posting Komentar