Cabe merupakan
salah satu komoditas utama yang dipantau produksi dan harganya oleh Kementerian
Pertanian di Indonesia. Keberadaannya tak dapat dipisahkan sebagai bumbu dapur
di masyarakat. Akan tetapi komoditas ini harganya sangat fluktuatif, bahkan
mampu menembus angka seratus ribu rupiah per kilonya. Oleh karena itu
kementerian pertanian bekerja sama dengan ibu – ibu PKK untuk menggalakkan
penanaman cabe di pekarangan rumah.
Gerakan penanaman
cabe di sekitar pekarangan rumah telah dirintis sejak didirikannya Kelompok
Wanita Tani (KWT). Yang paling berat dari kegiatan tersebut adalah perawatan
tanamannya. Apalagi cabe rentan terhadap hama dan penyakit. Salah satu kendala
dalam penanaman cabe adalah terjadinya keriting daun.
Keriting daun
pada tanaman cabe merupakan akibat dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dari golongan hama
yaitu thrips, tungau dan aphids/kutu daun. Ketiga hama tersebut menghasilkan
keriting daun yang berbeda bentuknya dan memerlukan penanganan yang berbeda
pula. Berikut akan dibahas satu per satu tentang hal tersebut.
1.
Keriting
Daun oleh Thrips
Thrips
adalah hama kutu dengan ukuran tubuh yang sangat kecil (1-1,2 mm), menyerang
tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun. Thrips biasanya tinggal di
lipatan. Inang hama ini cukup banyak, yaitu tanaman dari keluarga Cucurbitaceae seperti ketimun, melon,
semangka dan Solanaceae seperti cabe,
tomat dan terong. Thrips menyebar ke tanaman lain dengan cara terbang. Hama
trips berkembang cepat pada saat kemarau yang terik dan panas. Hujan akan
meningkatkan kematian alamiah. Sedangkan suhu yang tinggi akan mempercepat
perkembangan serangga karena siklus hidup menjadi lebih pendek.
Gejala Serangan : Daun cabe terutama daun muda mengalami
malformasi yaitu keriting, kaku dan berwarna lebih muda bila dibandningkan
dengan daun normal. Daun yang agak tua mengkerut dan melengkung ke atas. Pada
serangan yang berat daun dapat rontok, bunga dan buah tidak terbentuk.
Pengendalian : - Sanitasi lahan dan memebersihkan gulma
- Sebisa mungkin
jauhkan tanaman cabe muda dengan inang trips yang lain
- Semprot dengan pestisida nabati
2.
Keriting
Daun oleh Tungau (Mites)
Tungau
merupakan hama kutu bertubuh kecil yang memiliki delapan kaki dan bersembunyi
dibawah permukaan daun, menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada
daun. Hama tungau berkembang cepat pada saat kemarau yang terik dan panas. Pada
kondisi cuaca panas telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari dan menjadi
tungau dewasa dalam waktu 5 hari. Sedangkan curah hujan yang tinggi akan
menyebabkan penurunan populasi yang tajam.
Gejala Serangan : Daun cabe keriting dan melengkung ke bawah. Serangan tungau menyebabkan rusaknya jaringan mesofil dan mengakibatkan daun keriting, menggulung ke bawah, daun mengecil dan rontok. Daun cabe yang terserang tungau berwarna kecoklatan. Selain menyerang daun, tungau juga menyerang batang muda atau pucuk tanaman dan bisa menyebabkan bunga cabe rontok.
Pengendalian : - Sanitasi lahan dan memebersihkan gulma
- Sebisa mungkin
jauhkan tanaman cabe muda dengan inang tungau yang lain
- Menjaga agar
tanaman tidak kekeringan.
- Semprot dengan
pestisida nabati
3.
Keriting
Daun oleh Aphids/Kutu Daun
Kutu daun/Aphids sedikit berbeda dengan thrips dan tungau. Aphids berukuran lebih besar dan tidak mudah meloncat/berpindah. Hama aphids berwarna hijau kehitaman, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Aphids tidak hanya menyerang daun, tapi juga menyerang batang tanaman cabe. Serangannya menghisap cairan di daun dan batang tanaman. Hama ini bersembunyi dibawah permukaan daun dan bergerombol pada batang tanaman cabe. Inang dari hama ini adalah Cucurbitaceae, Solanaceae, Leguminosae dan Asteraceae.
Gejala Serangan : Daun dan batang cabe yang terserang
akan mengkerut, keriting dan terhambat pertumbuhannya. Aphids mengeluarkan
embun madu yang disukai semut dan menyebabkan pertumbuhan jamur embun jelaga
dan menghambat fotosintetis. Daun yang tererang jamur ini akan berwarna hitam,
pertumbuhan terhambat, keriting dan pertumbuhan tidak normal.
Pengendalian : - Sanitasi lahan dan memebersihkan gulma
- Sebisa mungkin
jauhkan tanaman cabe muda dengan inang kutu daun yang lain
- Semprot dengan
pestisida nabati
Oleh : Aditya Reza Kusuma, SE.
PP Swadaya Desa Boja
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar