Predator adalah binatang yang memangsa binatang
lain(mangsa) yang lebih kecil. Predator merupakan organisme
yang hidup bebas dengan memakan, membunuh atau memangsa atau serangga lain.
Beberapa ciri predator antara lain :
1. Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya
(telur, larva, nimfa, pupa dan imago).
2. Predator membunuh dengan cara memakan atau menghisap mangsanya dengan
cepat.
3.
Seekor predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama hidupnya.
4.
Predator membunuh mangsanya untuk dirinya sendiri.
5.
Kebanyakan predator bersifat karnifor.
6.
Predator memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada mangsanya.
7.
Dari segi perilaku makannya, ada yang mengunyah semua bagian
tubuh mangsanya, ada menusuk mangsanya dengan mulutnya yang berbentuk seperti
jarum dan menghisap cairanya tubuh mangsanya.
8.
Metamorfosis predator ada yang holometabola dan hemimetabola.
9.
Predator ada yang monofag, oligofag dan polifag.
Beberapa predator yang penting bagi ekosistem sawah yaitu :
1. Kumbang kubah (Coccinella sp)
Kumbang kubah (Coccinella sp) merupakan predator wereng batang coklat, wereng putih, wereng
hijau, wereng zig-zag, aphis, hama putih palsu dan penggerek batang padi. Larva
predator ini aktif memangsa secara berkelompok. Predator ini mempunyai ukuran
tubuh 6-7 mm. Kumbang dewasa berbentuk bundar memanjang berwarna kuning, tubuh
larva beruas-ruas dengan alat mulut mengunyah. Tempat hidupnya pada seluruh
bagian tanaman. Rentang hidupnya 150 hari dengan jumlah telur yang diletakkan
45 butir/betina.
2. Kumbang Botol (Ophionea nigrofasciata)
Kumbang botol adalah serangga yang berbadan keras dan aktif,
bentuknya seperti botol, biasa disebut kumbang tanah. Baik larva yang berwarna
kehitaman dan kumbang dewasa yang berwarno coklat kemerahan aktif mencari larva
penggulung daun di tajuk daun padi. Ophionea nigrofasciata dapat
ditemukan di dalam rongga lipatan daun yang dibuat oleh larva penggulung daun.
Larva dewasa menjadi kepompong di dalam tanah pematang sawah atau lahan kering.
Tiap predator dengan rakus memakan 3-5 larva mangsa per hari, hanya tudung
kepalanya yang ditinggalkan. Yang dewasa juga memangsa wereng batang.
3. Cecopet (Paederus fuscipes)
Memiliki sepasang penjapit meneyerupai tang yang fungsinya lebih banyak
digunakan untuk pertahanan dibandingkan untuk menangkap mangsa. Mereka biasanya
terdapat pada habitat lahan kering dan bersarang dalam tanah pada pagkal batang
padi. Induk cecopet dapat menghasilkan telur 200-350 tiap peletakan. Yang
dewasa dapat hidup 3-5 bulan dan sangat aktif pada malam hari. Larva cecopet
menggerek ke dalam batang membuat saluran untuk mencari larva. Kadang-kadang
mereka memanjat daun untuk memangsa larva penggulung daun, mereka dapat
mengkonsumsi 20-30 mangsa tiap hari.
4. Capung jarum (Agriocnemis)
Capung jantan mempunyai ujung abdomen
berwarna hijau biru pada sisi toraks, sedangkan betina tubuhnya berwarna
kehijauan. Nimfa capung jarum hidup di air dan dapat memanjat batang padi untuk
mencari nimfa wereng. Pada stadia dewasa umumnya terbang di bawah tajuk daun
padi untuk mencari serangga yang sedang terbang termasuk wereng pada tanaman.
5.
Laba – laba
Laba-laba berperan
dalam berbagai serangan hama pada tanaman padi. Diantara
hama yang dikendalikannya adalah beberapa jenis wereng dan
penggerek batang. Beberapa jenis laba-laba pada
ekosistim tanaman padi adalah :
a)
Laba-laba pemburu atau laba-laba
serigala / Lycosa sp.
Mempunyai gambaran seperti garpu pada bagian punggung dan mempunyai
gambaran berwarna puih pada abdomen. Laba-laba pemburu suka berpindah pindah
dan sudah berkoloni pada lahan padi sawah atau padi kering yang baru saja
dipersiapkan. Mereka sudah berada di lahan pertanaman sangat awal, dan memangsa
hama sebelum populasinya meningkat sampai ke arah yang merusak. Laba-laba
betina dapat meletakkan telur sebanyak 200-400 dalam waktu 3-4bulan (selama
hidupnya). Selanjutnya dari jumlah telur tersebut 60-80 anak laba-laba akan
menetas dan berada di punggung induknya.
Lycosa banyak dijumpai di sekitar pangkal
batang padi kemudian akan menyebar menyebrangi permukaan air apabila diganggu.
Mereka tidak membuat jala tetapi menyerang mangsanya secara langsung. Laba-laba
dewasa makan berbagai jenis serangga termasuk ngengat penggerek, anak laba-laba
menyerang wereng batang dan nimfa wereng daun. Laba-laba pemburu mengkonsumsi
5-15 mangsa tiap hari.
b)
Laba-laba bermata tajam / Oxyopes sp.
Laba-laba bermata tajam merupakan laba-laba pemburu yang tidak membuat
jala. Laba-laba ini menghasilkan 200-350 keturunan dan dapat hidup
sampai 3-5 bulan. Laba-laba bermata tajam ini hidup didalam tajuk daun padi,
dan lebih menyukai habitat kering dan mulai membuat koloni dilahan padi setelah
tajuk tanaman padi terbentuk. Tidak seperti Lyosa, laba-laba ini
menyembunyikan diri dari mangsanya, kebanyakan berupa ngengat, sampai mangsa
tersebut berada dalam jarak sambarannya.
Laba-laba ini memiliki peranan penting karena satu laba-laba dapat
membunuh 2-3 ngengat tiap hari sehingga mereka dapat mencegah meningkatnya
populasi generasi baru serangga hama.
c)
Laba-laba
rahang panjang / Tetragnatha spp.
Mempunyai kaki dan badan yang panjang. Umumnya Nampak seperti
merentangkan badannya di sepanjang daun padi. Tetragnatha maxillosa hidup
selama 1-3 bulan dan dapat bertelur sampai 100-200 butir. Telur diletakkan
secara berkelompok dan ditutupi oleh bahan semacam sutera kapas di bagian atas
pertengahan tanaman padi.
Tetragnatha maxillosa lebih menyukai tempat basah, mereka beristirahat di dalam
tajuk daun padi selama tengah hari dan menunggu mangsa di dalam jala pada pagi
hari. Memintal jalanya berbentuk cincin, tetapi jala tersebut lemah. Bila
mangsa yang berupa wereng daun , lalat atau ngengat masuk pada jala, laba-laba
dengan cepat mengikatnya dalam sutera. Seekor Tetragnatha maxillosa dapat
membunuh 2-3 mangsa per hari.
d)
Laba-laba kerdil / Atypena
formosana
Laba-laba kerdil sering dikacaukan dengan anak laba-laba spesies
lain, karena mereka berukuran kecil. Mereka dapat dijumpai sampai 30-40 ekor
pada pangkal rumput padi. Atypena dewasa mempunyai tiga pasang gambaran
berwarna kelabu pada bagian belakang abdomen. Telur yang agak bulat diletakkan
dalam kelompok yang tertutup oleh suatu lapisan sutera yang tipis pada kelopak
daun yang kering dan tanpa perlindungan oleh induknya.
Laba-laba betina menghasilkan 80-100 anak laba-laba. Laba-laba
kerdil lebih menyukai habitat bash pada pangkal padi di atas batas air. Mereka
berpindah dengan lambat dan sebagian besar menangkap mangasanya dengan jala.
Mereka dapat juga berburu mangsa secara langsung.
Atypena dapat hudup sampai 1,5-2 bulan dan memangsa nimfa wereng
daun dan wereng batang yang muda, sebanyak 4-5 ekor tiap hari.
e)
Laba-laba bulat
Laba-laba bulat berwarna warni sangat jelas dan membuat tenunan
jala berbentuk lingkaran di tajuk daun padi, menangkap mangsa yang terbang yang
besarnya sampai sebesar kupu-kupu dan belalang. Mereka hidup 2-3 bulan dan
meletakkan 600-800 telur. Mereka biasanya datang dan menetap di sawah
terlambat, tetapi dapat dijumpai di semua jenis lingkungan pertanaman padi.
Telur Argiope catenulate
berada di dalam kokon berwarna cokelat terang yang tergantung pada jala.
Apabila hari panas laba-laba jantan dan betina mencari tempat berlindung di
bawah daun di samping jalanya, apabila hari mendung yang betina menanti
mangsanya di tengah jala dan yang jantan memperhatikan di
dekatnya. Mangsa yang tertangkap di jala akan berusaha untuk
melepaskan diri, tetapi semakin mangsa tersebut bergerak-gerak semakin kuat
mereka terikat pada jala yang sangat lekat
Araneus inustus betina meletakkan telurnya dalam lipatan daun dan
menutupinya dengan benang sutera putih. Araneus inustus memangsa
serangga-serangga kecil yang berupa wereng daun, wereng batang dan lalat.
f)
Laba-laba loncat / Phidippus
sp.
Laba-laba loncat memiliki dua mata besar, berbeda dengan laba-laba
pemburu mereka berpindah cepat apabila di gannggu. Phidippus mempunyai
rambut berwarna cokelat pada badannya. Telur-telur diletakkan dalam bentuk
kelompok telur yang memanjang dan tertutup dengan sutera yang berada di dalam
lipatan daun.
Yang betina menjaga kelompok telur dan menghasilkan 60-90
keturunan. Phidippus hidup 2-4 bulan. Mereka lebih menyukai
kondisi kering (lahan kering) dan tinggal di daun padi. Laba-laba ini biasanya
bersembunyi di dalam rongga kecil dalam mlipatan daun sebagai tempat hidup
sekaligus menunggu mangsa berupa wereng daun dan serangga kecil lainnya.
Laba-laba dewasa dapat memakan 2-8 mangsa setiap harinya.
6. Belalang bertanduk panjang (Conocephalus longipennis)
Belalang ini hidup di rerumputan merupakan serangga berukuran
besar dengan muka posisi miring. Perbedaannya dengan belalang biasa adalah
antenanya yang panjang yaitu lebih dari dua kali panjang badannya. Belalang
dewasa sangata aktif dan siap erbang bila terganggu. Belalang ini aktif npada
malam hari, umumnya terdapat pada pertanaman padi yang siap panen. Belalang
dewasa hidup selama 3-4 bulan.
7.
Belalang sembah (Mantis
religiosa)
Belalang sembah mudah dikenal karena kaki depan berbentuk khusus
untuk menangkap dan memegang mangsa. Kepalanya bisa bergerak dengan bebas, dan
ini satu-satunya serangga yang mampu menoleh ke belakang. Telur diletakkan pada
cabang tanaman dalam sarang yang dibentuk oleh betina sampai 200 butir. Nimfa
keluar dari sarang telur secara bersama-sama. Dewasa kawin dan betina bertelur
dalam sarang. Biasanya betina makan jantan langsung setelah kawin atau sambil
kawin
Belalang sembah biasanya menunggu sampai mangsa cukup dekat, lalu
menangkapnya dengan gerakan yang cepat menggunakan kedua kaki depannya.
Belalang sembah aktif siang hari, biasa memangsa hama tanaman padi seperti anjing tanah,
wereng, belalang daun, kepik, walang sangit dan serangga-serangga
lainnya.
8.
Kepinding Air / Microvelia
douglasi atrolineata
Berqroth
Kepinding kecil ini bergerak cepat seperti gelombang, banyak
dijumpai pada petak-petak sawah yang tergenang. Kepinding air dewasa dan nimfa
hidupnya di atas permukaan air. Kepinding dewasa memiliki punggung yang lebar,
bersayap atau tanpa sayap. Punggung yang bersayap mempunyai gambaran
hitam dan putih pada leher dan sayap depan. Microvelia berbeda
dengan jenis kepinding air lainnya, karena ukurannya yang kecil dan tarsi depan
yang beruas satu. Tiap induk meletakkan 20-30 telur pada batang padi di atas
permukaan air. Lama hidupnya 1-2 bulan dan induk yang bersayap memencar
kepetak-petak lain bila padi mengering.
Kepinding dewasa hidupnya
bergerombol untuk memakan nimfa wereng batang padi yang sering jatuh ke air.
Nimfa juga memakan nimfa wereng cokelat dan juga serangga lain yang bertubuh
kecil dan lunak. Microvelia adalah predator yang lebih berhasil bila menyerang
secara berkelompok , dan nimfa wereng yang muda dibandingkan dengan mangsa yang
lebih tua dan lebih besar. Tiap Microvelia dapat memangsa 4-7
wereng per hari.
9.
Kepinding Tanaman / Cyrtorhinus
lividipennis Reuter
Kepinding Tanaman / Cyrtorhinus lividipennis Reuter adalah
contoh spesies yang termasuk kelompok pemakan tanaman (serangga fitofaga), di
dalam perkembangan hidupnya dapat menjadi predator yang menyukai telur wereng
batang dan wereng daun. Kepinding dewasa yang berwarna hijau dan hitam,
nimfanya menjadi sangat berlimpah di sawah yang sedang terserang oleh wereng,
baik padi sawah maupun padi lahan kering. Telur Cyrtorhinus
lividipennis Reuter diletakkan di jaringan tanaman, berkembang menjadi
dewasa dalam 2-3minggu, dan menghasilkan 10-20 keturunan. Mereka mencari upih
daun dan upih batang lebih dahulu untuk dapat memperoleh telur wereng untuk
selanjutnya dihisap sampai kering dengan menggunakan alat mulut penghisapnya.
Tiap predator dapat mengkonsumsi 7-10 telur atau 1 - 5 wereng per hari.
10. Anggang – anggang / Limnogonus fossarum
Anggang-anggang berukuran besar, berkaki panjang dan sangat
lincah. Limnogonus fossarum dewasa berwarna hitam dengan dua
pasang kaki belakang yang sangat panjang. Pasangan kaki tengah berfungsi
sebagai dayung dan mengarah ke depan pada saat istirahat. Di sawah serangga ini
tampak sedikit jumlahnya karena mereka mudah ketakutan dan berpindah apabila
terdapat gangguan. Limnogonus fossarum meletakkan telur 10-30 dalam batang padi
di atas permukaan air dan dapat hidup selama 1-1,5 bulan.
Anggang-anggan dewasa dan nimfa memangsa wereng
padi, ngengat dan larva yang jatuh di permukaan air. Tiap kepinding air
memerlukan mangsa sebanyak 5-10 dalam tiap hari.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Dari berbagai sumber