Gulma merupakan tanaman yang tidak diinginkan yang tumbuh
di lahan pertanian. Keberadaannya dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang
dibudidayakan. Akan tetapi tidak semua gulma berpengaruh negatif. Ada beberapa
gulma yang dapat berfungsi sebagai tanaman refugia, habitat musuh alami hama
tanaman.
Dampak negatif keberadaan gulma di lahan sawah antara lain :
1.
Berperan sebagai tumbuhan inang hama penyakit
tanaman.
2.
Dapat menyumbat saluran irigasi sehingga
pengelolaan air tidak efisian.
3.
Mengurangi kualitas hasil panen.
4.
Menurunkan kuantitas hasil panen.
5. Bersaing dengan tanaman untuk mendapatkan
cahaya, air, hara, dan kebutuhan pertumbuhan lainnya.
6.
Mengganggu kelancaran pekerjaan petani.
Umumnya periode kritis
persaingan gulma berada pada awal pertumbuhan. Pada tanaman padi, periode
kritis terjadi sampai umur 40 hari dari siklus hidupnya. Pada fase ini, kanopi
tanaman padi belum menutup, intensitas cahaya ke permukaan tanah masih tinggi
sehingga biji gulma dapat berkecambah dan tumbuh lebih cepat dari padi. Pengurangan
hasil panen pada periode ini dapat mencapai 40-96%.
Karakteristik gulma dapat
dijabarkan sebagia berikut :
1.
Adaptasi
tinggi
Tanaman
yang tergolong dalam gulma memiliki adaptasi tinggi terhadap lingkungan
sekitar. Dapat lebih tahan terhadap cekaman kekeringan maupun genangan air.
2.
Daya kompetisi tinggi
Daya
kompetisi gulma terhadap tanaman lain sangat tinggi.
3.
Produsen benih produktif
Gulma
menghasilkan benih dalam jumlah yang banyak dalam sekali siklusnya.
4.
Penyebaran benih efisien
Benih
yang dihasilkan oleh gulma disebarkan oleh angin, binatang maupun air sehingga
penyebarannya lebih luas.
5.
Dormansi lama
Masa
dormansi benih gulma sangat lama, mampu bertahan bertahun – tahun dalam tanah.
Klasifikasi
Gulma :
1.
Berdasarkan siklus hidupnya :
a.
Gulma annual/semusim
b.
Gulma perenial/tahunan
2.
Berdasarkan habitatnya :
a.
Gulma dataran rendah
b.
Gulma dataran tinggi
3.
Berdasarkan morfologinya :
a.
Gulma berdaun lebar
Daun
umumnya luas dan datar.
b.
Gulma berdaun sempit / rumput
Karakteristik
serupa dengan padi, dominan dan kompetitif.
c.
Gulma teki – tekian
Batang
berbentuk segitiga, tidak kompetitif seperti rumput tapi bisa mengurangi hasil.
Gulma utama dalam tanaman padi antara lain :
1.
Jajagoan / Echinochloa crusgalli
Termasuk
gulma berdaun sempit / rumput, dapat ditemukan di dataran rendah
maupun dataran tinggi, tanaman tahunan dengan masa berbunga 42 sampai 63 hari dan masa dormansi bervariasi, sampai 4 bulan. Menyukai cahaya cerah / banyak
matahari, sensitif naungan.
Keadaan fisik pertumbuhan tegak, tumbuh dalam rumpun, tingginya
mencapai 2 m. Daya saing sangat tinggi, dapat mengontaminasi benih dan termasuk gulma terburuk di
dunia.
Pengendalian secara budidaya :
pengolahan tanah yang cermat; penggenangan lebih awal dan dalam;
rotasi tanaman.
Dilaporkan resistensi (terhadap
herbisida) :
ACCase inhibitors (CHN, THA, USA), chloroacetamides (CHN, PHI,
THA), dinitroanilines (BUL), photosystem II inhibitors (CAN, CZE, FRA, POL,
ESP, USA), synthetic auxins (BRA, USA), thiocarbamates (CHN, USA), ureas and
amides (GRC, PHI, THA, USA), tahan bermacam –macam herbisida (BRA, PHI, THA,
USA).
2. Echinochloa glaberescens
Termasuk gulma tahunan
berdaun sempit / rumput,
dapat ditemukan di dataran rendah dengan masa berbunga 30 sampai 35 hari. Keadaan fisik pertumbuhan tumbuh
dalam rumpun, tegak; tingginya mencapai 1 m dengan daya saing tinggi. Dapat mengontaminasi benih.
Pengendalian secara budidaya :
pengolahan tanah dengan cermat; penggenangan lebih awal sampai kedalaman
30 mm.
3. Timunan / Leptochloa chinensis
Termasuk gulma sepanjang tahun
berdaun sempit / rumput,
dapat ditemukan di dataran rendah. Keadaan fisik pertumbuhan tumbuh dalam
rumpun, tegak, dan ramping, kadang-kadang dengan batang yang rebah di tanah. Tingginya
mencapai 1,2 m dengan daya saing
tinggi. Dapat mengontaminasi
benih. Termasuk tanaman C4, baik untuk pakan ternak.
Pengendalian secara budidaya :
pengolahan tanah, penyiangan menggunakan
tangan; digenangi secara permanen dalam waktu 1 minggu.
Dilaporkan resistensi : ACCase inhibitor
(THA).
4. Suket cakar ayam / Digitaria ciliaris
Termasuk gulma tahunan
berdaun sempit / rumput,
dapat ditemukan di dataran rendah maupun
tinggi. Keadaan fisik pertumbuhan menjalar,
tumbuh dalam
rumpun dengan batang ke atas sampai tegak, tingginya sampai 0,6 m
dengan daya saing tinggi. Dapat mengontaminasi benih, masa dormansi sampai 7
bulan. Termasuk tanaman C4, baik untuk pakan ternak.
Pengendalian secara budidaya :
penggenangan,
dihilangkan/ dicabut dengan tangan lebih awal.
Dilaporkan
resistensi: ACCase inhibitors (BRA)
5. Blembem / Ischaemum rugosum
Termasuk gulma sepanjang tahun
berdaun sempit / rumput,
dapat ditemukan di dataran rendah maupun
tinggi. Keadaan fisik pertumbuhan tumbuh
dengan rimpang, tegak sampai berserak, dan banyak cabang, tingginya mencapai
1,0 m. baik sebagai hijauan/ pakan ternak jika tanaman masih muda.
Pengendalian secara budidaya :
Penggenangan terus-menerus lebih awal; mencabut lebih awal. Dilaporkan resistensi: ACCase inhibitor (COL), bipyridiliums (MAL).
6. Gunda / Sphenocle zeylanica
Termasuk gulma tahunan
berdaun lebar, dapat
ditemukan di dataran rendah. Keadaan fisik pertumbuhan tegak,
tanaman terna bercabang dengan batang berongga, tingginya mencapai 1,5 m.
Pengendalian secara budidaya :
naungan membatasi pertumbuhan gulma.
Dilaporkan resistensi: synthetic auxins (PHI, MAL, THA).
7. Lakum Air / Ludwigia octovalvis
Termasuk gulma sepanjang tahun
berdaun lebar, dapat
ditemukan di dataran rendah. Keadaan fisik pertumbuhan tegak,
banyak cabang dan tanaman terna yang kuat; tingginya dapat mencapai 1,5m.
Pengendalian secara budidaya :
penggenangan lebih awal atau penyiangan dengan tangan.
8. Eceng Padi / Monochoria vaginalis
Termasuk gulma sepanjang tahun
berdaun lebar, dapat
ditemukan di dataran rendah. Keadaan fisik pertumbuhan tanaman
terna; tegak, berbulu dan berdaging; tingginya dapat mencapai 0,5 m. Biasa
dikonsumsi oleh manusia.
Pengendalian secara budidaya :
stale seedbed (pengolahan tanah terakhir pada pembibitan) dengan
pengolahan tanah basah, penyiangan dengan tangan.
9. Menderong / Cyperus iria
Termasuk gulma teki tahunan, dapat ditemukan di dataran rendah dan dataran tinggi. Keadaan fisik pertumbuhan tegak; tumbuh dalam rumpun, tingginya
sampai 0,8 m. Dapat mengkontaminasi benih. Digunakan sebagai makanan ternak dan
pembuatan tikar.
Pengendalian secara budidaya :
Penggenangan lebih awal, penyiangan dengan tangan.
10. Adas – adasan / Fimbristylis miliacea
Termasuk gulma teki sepanjang tahun, dapat ditemukan
di dataran rendah dan dataran tinggi. Keadaan fisik pertumbuhan tegak dan
anakan kuat, tingginya mencapai 0,6 m. Persaingan dengan akar kuat. Dapat
mengkontaminasi benih. Digunakan dalam pembuatan tikar.
Pengendalian secara budidaya :
Penggenangan lebih awal, penyiangan dengan tangan.
Dilaporkan resistensi: ALS inhibitor (BRA); auxin sintetis (MAL).
Demikian pembahasan tentang gulma utama pada tanaman padi. Semoga bisa membantu petani untuk dapat mengenali gulma yang ada di lahan sawahnya dan melakukan pengendalian yang tepat.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Daftar Pustaka :
Caton BP, Mortimer M,
Hill JE, Johnson DE. 2010. A practical
field guide to weeds of rice in Asia. Second Edition. Los BaƱos
(Philippines): International Rice Research Institute. 118 p.
Melani, D. 2017.
Pengelolaan Gulma pada Tanaman Padi. Materi Diklat Budidaya Padi Organik. BBPP
Ketindan, Malang.
Pane, H dan S.Y.
Jatmiko. 2002. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi. Balai Penelitian
Lingkungan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar