Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komuditas perkebunan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Kakao adalah tanaman tahunan yang dapat mulai berbuah pada umur 4 tahun, dan apabila dikelola secara tepat maka masa produksinya dapat bertahan lebih dari 25 tahun. Masalah klasik yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya produktivitas yang secara umum rataratanya 900 kg/ha. Faktor penyebabnya adalah penggunaan bahan tanaman yang kurang baik, teknologi budidaya yang kurang optimal, umur tanaman serta masalah serangan hama penyakit. Salah satu usaha perbaikan produktivitas tanaman kakao dalam teknologi budidaya adalah pemangkasan.
Bagi tanaman kakao, pemangkasan
adalah suatu usaha meningkatkan produksi dan mempertahankan umur ekonomis
tanaman. Secara umum, pemangkasan bertujuan untuk:
-
Mendapatkan pertumbuhan tajuk yang seimbang dan kokoh.
-
Mengurangi kelembaban sehingga aman dari serangan hama dan penyakit.
-
Memudahkan pelaksanaan panen dan pemeliharaan.
-
Mendapatkan produksi
yang tinggi .
Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman kakao yang belum menghasilkan (TBM). Tujuan pemangkasan bentuk adalah untuk membentuk tanaman dan tajuk kakao sehingga memacu perkembangan cabang sekunder yang menghasilkan banyak buah.
Pada tahap pertama, ujung cabang baru yang sedang tumbuh dihilangkan untuk memacu pertumbuhan cabang samping. Empat atau lima cabang-cabang ini diseleksi dan dipelihara menjadi cabang primer untuk menunjang kehidupan pohon kakao dalam tahap pemangkasan kedua. Pemangkasan ini dilakukan pada waktu 3–6 bulan setelah tanam.
Pada pemangkasan bentuk tajuk,
cabang yang ada di bawah dan yang menggantung dibuang. Hal ini akan merangsang
pembentukan tajuk yang baik dan kuat. Cabang - cabang lateral 40–60 cm di atas
tanah (cabang-cabang setinggi di bawah lutut) dipotong untuk merangsang cabang
utama dengan jarak yang cukup. Cabang yang merendah dan menggantung dipangkas
untuk membentuk tajuk yang melingkar/sirkuler. Tinggalkan empat atau lima
cabang utama dengan jarak yang sama dari jorket (titik tempat keluarnya cabang
kipas pada batang utama) untuk memacu penutupan tajuk.
2. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan produksi dilakukan pada cabang-cabang yang tidak produktif, tumbuh ke arah dalam, menggantung, atau cabang kering, menambah kelembaban, dan dapat mengurangi intensitas matahari bagi daun. Pemangkasan ini dilakukan setelah puncak panen karena termasuk pangkas berat. Tujuan utama pemangkasan ini adalah untuk memicu pertunasan agar lebih intensif.
3. Pemangkasan Pemeliharaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar