Bagi peternak di pedesaan untuk mengobati ternak yang sakit sering
mengalami kesulitan, karena jauh dari kota (toko obat) dan harga obat yang
terlalu mahal, sehingga sulit terjangkau oleh peternak. Untuk mengatasi hal
tersebut, perlu dicari alternatif lain yaitu dengan menggunakan obat
tradisional yang ada dan dapat dilakukan peternak serta harganya murah. Namun
demikian usaha pencegahan juga perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan ternak
dan lingkungannya, pemberian pakan yang cukup (kualitas dan kuantitas), bersih
dan tidak beracun. Tips berikut untuk mengatasi berbagai penyakit yang sering
menyerang kambing melalui pengobatan tradisional
MENINGKATKAN STAMINA/DAYA TAHAN TUBUH/STRESS
MENINGKATKAN STAMINA/DAYA TAHAN TUBUH/STRESS
Meningkatkan stamina, daya tahan tubuh dan strees kambing penting
untuk dijaga bahkan ditingkatkan. Ternak kambing yang habis dari perjalanan
jauh, perubahan musim dan masih dalam proses adaptasi atau penyesuaian
lingkungan baru kambing akan mengalami penurunan stamina, daya tahan tubuh dan
stress yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan ternak kambing mudah terserang
penyakit bahkan berakibat pada kematian.
Tanda klinis :
Kambing menjadi lesu dan tidak bergairah. Nafsu makan berkurang
bahkan hilang. Kambing terlihat sering duduk-duduk.
Pencegahan :
Tempatkan kambing pada kandang/lokasi yang teduh. Hindari
kegaduhan atau kegiatan yang membuat ternak kaget. Berikan pakan sesuai daerah
asal (ramban yang sudah layu ± 3 jam).
Pengobatan jamu :
1. Larutkan gula merah ¼ kg dicampur asam jawa
secukupnya. Jamu ini diberikan setelah kambing sampai di kandang atau dari
perjalanan jauh (pra droping), cuaca di sekitar kandang memburuk (terik
panas/hujan) dan pada saat satu bulan pertama droping/adaptasi. Jamu ini
diberikan 1 satu minggu satu kali dan dua hari berturut-turut sesaat setelah droping.
2. Madu ¼ gelas dicampur dengan kuning telur
itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara diminumkan.
3. Dapat juga Kambing di suntikkan neurobion /
vit B komplek yg di jual di Apotek
MENINGKATKAN NAFSU MAKAN
Dengan meningkatnya nafsu makan kambing maka produktifitasnya akan
meningkat dan ternak dapat terjaga stamina, daya tahan tubuh, strees dan
penyakit. Untuk itu, upaya meningkatkan nafsu makan perlu terus dilakukan.
Adapun jamu berikut dapat dipilih untuk meningkatkan nafsu makan.
1. Daun talas 3 lembar dan garam dapur 3 sendok
makan direbus selama 15 menit. Daun yang sudah matang dijadikan untuk tiap ekor
kambing.
2. Kencur segar 1 ons, diparut dan dicampur
kuning telur ayam 1 butir, Jamu ini diberikan setiap 3 hari sekali sampai
kondisi makan kambing normal.
3. Daun buni, umbi lempuyang gajah dan terasi
secukupnya ditumbuk hingga halus, lalu ditambah sedikit air matang. Ramuan ini
diperas dan diambil sarinya dan airnya diberikan pada kambing.
4. Mentimun 2 buah diparut, lalu dicampur garam
dapur, asam jawa, terasi dan air secukupnya. Ramuan ini siap diberikan pada
kambing untuk sekali pemberian.
5. Daun buni 5 lembar, lengkuas sebesar ibu
jari, terasi dan garam dapur secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditambahkan
air secukupnya. Ramuan ini diperas dan airnya disaring dan diberikan pada 2
ekor kambing.
6. Pucuk daun durian 5 lembar, daun buni 5
lembar, daun dadap serep 5 lembar, terasi dan garam dapur secukupnya kemudian
bahan ini dihaluskan. Tambahkan sedikit air dan airnya diperas. Air perasan ini
diberikan pada 2 ekor kambing.
PERUT KEMBUNG
Kembung (bloat) disebabkan oleh penimbunan
gas dalam perut akibat proses fermentasi berjalan cepat. Tingginya akumulasi
gas menekan organ dalan tubuh sehingga menimbulkan kesakitan, pernapasan dengan
mulut terbuka atau frekuensi pernapasan tinggi, serta frekuensi buang air besar
dan kencing meningkat. Agar ternak terhindar dari perut kembung, hindari
pemberian pakan kambing sebagai berikut :
Pakan hijauan yang masih terlalu muda, banyak mengandung air atau terlalu basah, baik terkena air hujan atau embun. Maka sebaiknya kambing diberi pakan hijauan yang sudah kering dari embun pagi. Pakan dari bahan pakan yang mudah dan cepat difermentasi seperti kol, lobak dan wortel secara berlebihan. Pakan biji-bijian yang tergiling halus terlalu banyak, tetapi kuarang mendapat hijauan berserat.
Pakan leguminosa (daun kacang-kacangan) terlalu banyak. Bila keadaan memaksa, hijauan sebaiknya diberi percikan minyak kelapa.
Pakan hijauan yang masih terlalu muda, banyak mengandung air atau terlalu basah, baik terkena air hujan atau embun. Maka sebaiknya kambing diberi pakan hijauan yang sudah kering dari embun pagi. Pakan dari bahan pakan yang mudah dan cepat difermentasi seperti kol, lobak dan wortel secara berlebihan. Pakan biji-bijian yang tergiling halus terlalu banyak, tetapi kuarang mendapat hijauan berserat.
Pakan leguminosa (daun kacang-kacangan) terlalu banyak. Bila keadaan memaksa, hijauan sebaiknya diberi percikan minyak kelapa.
Tanda klinis :
Kambing merasa gelisah, sakit, dan sulit bernapas. Perut bagian
kiri mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti
bedug/gendang. Punggung membungkuk, denyut jantung melemah, selaput lender
mulut kebiruan.
Ternak jatuh dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak dapat mati mendadak.
Ternak jatuh dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak dapat mati mendadak.
Pengobatan jamu :
1. Minyak nabati (minyak kelapa, minyak kedelai,
atau minyak sawit) sebanyak 100-200 ml (sekitar ½ – 1 gelas) dengan cara
dicekok.
2. Bagian anus kambing ditusuk dengan tangkai
daun papaya yang ujungnya sudah diolesi minyak goreng agar tidak melukai
dinding anus. Setelah itu kedua sisi perut kambing dijepit sehingga gas akan
keluar melalui tangkai daun papaya.
3. berikan Mylanta cair dengan dosisi 1 ml / 1
kg bb, jika parah dosis bisa di tingkatkan 2 kali lipat. mylanta di campur
dengan air matang 1:10
Scabies (Kudis)
Kudis atau kurap disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei,
Psoroptes communis var.ovis dan Chorioptes ovis. Tungau ini mudah menular ke
ternak lain.
Tanda klinis :
Kulit tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga
mengalami kekakuan, penebalan dan bersisik. Ternak menggosok-gosokkan bulunya
ke dinding kandang karena gatal, bulu rontok. Ternak kurus, nafsu makan
berkurang dan anemia/kekurangan darah. Produksi susu menurun.
Pencegahan :
Sanitasi kandang dan penyemprotan pada kandang yang tercemar atau pernah
terdapat ternak kudisan. Ternak sakit dipisahkan dari yang sehat dan hindari
kontak langsung dengan ternak sehat.
Penyebab:
parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena kandang kotor dan ternak tidak pernah dimandikan.
parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena kandang kotor dan ternak tidak pernah dimandikan.
Tanda- tanda:
Kerak - kerak pada permukaan kulit, Ternak selalu menggesekan
bagian kulit yang terserang kudis, Kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan
kaku.
Pengobatan :
- Cukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan
ternak dengan disikat dan dengan sabun antiseptic/deterjen. sampai bersih,
kemudian jemur sampai kering. Setelah kering dapat diobati.
- Permukaan kulit yang sakit digosogkan
campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa yang dipanaskan setiap 2
hari sekali digosokkan pada kulit yang sakit.
- Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas
secara teratur seminggu sekali. Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang
sidah menempuh jarak 1.000 km paling efektif karena pertumbuhan bulu dan
perbaikan kulit sangat baik dibandingkan dengan menggunakan belerang (Balai
Penelitian Veteriner/Balitvet).
- Jeruk purut digiling halus, ditambahkan garam
dapur dan minyak kelapa. Gosokkan pada kulit yang terserang kudis.
- Lengkuas, daun ketepeng kerbau dan garam
dapur dihaluskan dan dioleskan pada bagian kulit yang terserang kudis.
- Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak
kelapa dan dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
- Gerusan Kapur barus di campur gerusan
belerang di campur minyak goreng bekas, kemudian di salepi ke bagian yang
terkena.
Pencegahan:
-
Ternak
yang berpenyakit kudis tidak boleh bercampur dengan ternak yang sehat.
-
Ternak
yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis.
-
Mandikan
ternak dua minggu sekali.
-
Bersihkan
kandang seminggu sekali.
MYASIS
Penyebab:
Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembangbiak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Penyebab:
Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembangbiak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda:
Adanya belatung yang bergerak-gerak pada bagian yang luka. Bila belatungan pada kaki/teracak maka ternak terlihat pincang.
Adanya belatung yang bergerak-gerak pada bagian yang luka. Bila belatungan pada kaki/teracak maka ternak terlihat pincang.
Pengobatan:
Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusan kapur barus atau tembakau. Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka baru atau kotoran. Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali. Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh. Bila belatung sudah terbasmi, pemberian yodium tinctur dapat dipakai untuk mempercepat pertumbuhan.
Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusan kapur barus atau tembakau. Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka baru atau kotoran. Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali. Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh. Bila belatung sudah terbasmi, pemberian yodium tinctur dapat dipakai untuk mempercepat pertumbuhan.
CACINGAN
Penyebab:
Bermacam-macam cacing terjadi karena kandang yang kotor atau padang pengembalaan yang kotor. Cacing yang banyak menimbulkan kerugian pada kambing adalah cacing Haemonchus contortusi. Cacing ini hidup sebagai parasit di pencernaan kambing menghisap sari makanan, cairan tubuh dan darah, serta mengeluarkan racun yang mengakibatkan kambing menjadi lemah dan lesu.
Penyebab:
Bermacam-macam cacing terjadi karena kandang yang kotor atau padang pengembalaan yang kotor. Cacing yang banyak menimbulkan kerugian pada kambing adalah cacing Haemonchus contortusi. Cacing ini hidup sebagai parasit di pencernaan kambing menghisap sari makanan, cairan tubuh dan darah, serta mengeluarkan racun yang mengakibatkan kambing menjadi lemah dan lesu.
Tanda klinis :
Kambing terlihat kurus, lemah, pucat, bulu berdiri dan kusam. Kambing
diare, nafsu makan berkurang, perut membesar dan produksi susu menurun.
Daerah rahang terlihat membengkak Mati mendadak
Daerah rahang terlihat membengkak Mati mendadak
Pengobatan jamu :
- Buah pinang/jambe tua sebanyak 2 buah yang
sudah dijemur hingga kering dan ditumbuk halus lalu diaduk dengan gula jawa dan
dibentuk pellet/butiran. Pemberian ini diberikan dengan cara dicekokkan.
- Daun tembakau 5 lembar dilumatkan, lalu
dicampur air secukupnya dan disaring. Air saringannya diminumkan pada ternak
yang sakit.
- Serbuk getah papaya muda dicampur air dengan
perbandingan 1 : 5 hingga terbentuk suspensi. Suspensi getah papaya ini
diminumkan atau dicekokkan dengan menggunakan selang agar langsung masuk ke
dalam perut. Pemberian sebanyak 1,2 gr/Kg berat badan.
- Tepung buah pinang dicampur dengan nasi
hangat dikepal-kepal kemudian dipaksakan untuk dimakan ternak. Ternak
dianjurkan untuk dipuasakan terlebih dahulu.
- Daun kelor yang tua dibakar, kemudian debunya
dicampur air dan diminumkan. Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.
Pencegahan :
Kandang dibuat panggung dan bersih. Pengaritan rumput setelah
panas yaitu pada jam 12.00-15.00 atau pengembalaan ternak pada siang hari jam
10.00-15.00.
Jangan menggembalakan ternak pada daerah rawa, sungai dan sawah.
Jangan menggembalakan ternak pada daerah rawa, sungai dan sawah.
KERACUNAN PAKAN
Penyebab:
Ternak memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang mengandung zat racun.
Ternak memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang mengandung zat racun.
Tanda-tanda:
Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan pada selaput lendir, pengelupasan kulit/eksim atau terjadi pendarahan. mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput lendir dan
terkadang mati mendadak
Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan pada selaput lendir, pengelupasan kulit/eksim atau terjadi pendarahan. mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput lendir dan
terkadang mati mendadak
Pengobatan :
- Minyak
kelapa 1 gelas diminumkan pada 1 ekor kambing dan beri minum air kelapa sebanyak-banyaknya.
- Air
kelapa dicampur dengan asam jawa dan garam dapur secukupnya duminumkan pada
ternak yang keracunan. Berikan Norit yang di gerus dicampur air matang. Bila
ternak keracunan insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa hangat 1
gelas.
-
Ternak
jangan diberi hijauan beracun seperti, daun singkong dan daun dadap serep.
Pencegahan:
Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan ternak di daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.
Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan ternak di daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.
BELEKAN / PINK EYE
Kambing yang terserang belekan aktivitasnya
akan terganggu ini disebabkan oleh trauma akibat tertusuk ujung rambut, debu
dan duri. Walaupun demikian penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
Chlamidia dan Ricketsia.
Tanda klinis :
Mata mengeluarkan air, tertutup dan berkedip-kedip. Mata
membengkak, merah, kemudian keruh dan timbul borok pada selaput bening hinga
mengalami kebutaan.
Pencegahan :
Kebersihan kandang dijaga/sanitasi, pisahkan ternak yang sakit.
Pakan dipotong pendek agar tidak melukai mata. Memandikan kambing 1 bulan 2
kali pada waktu cuaca cerah.
Pengobatan :
Mata ternak dicuci dengan air hangat. Semprotkan dengan teh dan
garam yang dilarutkan dalam air hangat. Penyemprotan dilakukan oleh mulut kita.
Sesudah disemprot berikan obat tetes mata atau salep mata manusia. Pengobatan
ini dilakukan setiap hari hingga sembuh. Bias juga mata yg sakit di teteskan
OXYVET LA atau Erlamicetin.
MENCRET / DIARE
Mencret terjadi karena adanya gangguan pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri, makanan rusak, serta
lingkungan atau udara dingin.
Tanda Klinis :
Feses atau kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap,
hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman. Ternak tampak lesu,
lemah dan pucat.
Pencegahan :
Hindari hijauan kacang-kacangan atau daun muda secara berlebihan. Jaga
sanitasi kandang.
Pengobatan jamu :
1. Kambing sakit diberi larutan garam 10 gr dan
gula pasir 10 gr dan air matang 2,5 liter.
2. Ternak sakit diberi larutan oralit atau norit
sebanyak 3 tablet.
3. Air kelapa muda diminumkan secukupnya.
4. Daun jambu biji 5 lembar dilumatkan bersama
garam dapur dan diberikan pada kambing.
5. Ternak lebih banyak diberi hijauan daun jambu
biji, daun bambu muda dan daun buni.
Demikian pembahasan tentang berbagai macam
obat tradisional yang dapat digunakan untuk kambing. Semoga bermanfaat.
Oleh : Zuni Fitriyantini,
S.TP.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar