Kamis, 07 April 2016

TANAMAN REFUGIA



Tanaman refugia merupakan salah satu istilah baru yang akhir – akhir ini mulai naik daun di bidang pertanian. Oleh kementerian pertanian keberadaan tanaman refugia sedang dikampanyekan sebagai salah satu cara dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan kini sedang menggiatkan perbaikan lingkungan dengan penanaman refugia. Untuk itu pemerintah menghimbau petani untuk tidak menyemprot galengan dengan pestisida.

Keberadaan tanaman refugia sebenarnya bukanlah hal baru. Inovasi ini merupakan hasil dari kearifan lokal generasi terdahulu yang menanam beberapa jenis tanaman dalam satu bidang lahan untuk memperoleh beberapa hasil dalam satu periode tanam. Dengan keanekaragaman tanaman yang ada di lahan pertanian maka akan mengundang beraneka macam serangga untuk datang dan hidup di lahan tersebut sehingga keanekaragaman hayati di lahan tersebut tinggi. Keanekaragaman hayati inilah yang menyokong keseimbangan di alam. Hal tersebut menjamin tidak akan ada ledakan populasi hama penyakit tanaman karena rantai makanan di ekosistem tersebut terjaga dengan baik.

Istilah refugia berasal dari bahasa spanyol yang berarti berlindung. Jadi tanaman refugia adalah tanaman yang digunakan untuk berlindung serangga terutama musuh alami yang ditanam di sekitar sawah / lahan pertanian. Pada prinsipnya menanam tanaman refugia adalah menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung musuh alami OPT (Organisma Pengganggu Tanaman). Dengan adanya tanaman refugia di pinggir sawah, musuh alami tersebut lebih sehat dan daya hidupnya lebih lama. Saat menyerang OPT (Organisma Pengganggu Tanaman) pun lebih gesit  dibanding tidak ada refugia, karena musuh alami hanya mengkonsumsi pakan dari  pinggir sawah.  Musuh alami tersebut menjadi sahabat petani dalam mengendalikan OPT (Organisma Pengganggu Tanaman). 

Suatu tanaman dapat digolongkan sebagai tanaman refugia apabila memenuhi beberapa syarat berikut, yaitu :
1.  Tanaman tersebut dapat menarik serangga yang termasuk golongan musuh alami untuk datang dan tinggal di lahan pertanian, baik dengan warna bunga yang mencolok maupun bau tanaman yang mencolok.
2.  Tanaman tersebut tidak menarik hewan maupun serangga yang termasuk hama dan vertor penyakit tanaman utama/ tanaman yang diusahakan.

Tanaman refugia yang diperkenalkan pada petani sebagian besar berupa tanaman berbunga. Yang biasa digunakan dalam refugia antara lain bunga matahari, tanaman kenikir dan tanaman bunga kertas (zinnia). Ketiga tanaman ini mempunyai bunga  yang mencolok  dan dan mempunyai  warna yang diminati musuh alami.

Bunga matahari dapat menarik predator jenis Pirate bugs yang memangsa thrips, aphids, mites, scales, white flies dan benefical nites yang memangsa thrips, spieder mite, fungus gnats. Laba – laba sebagai musuh alami hama wereng juga banyak yang bersarang pada bunga matahari.
                                                                                                     
Serangga yang berkunjung pada refugia bunga kertas bisa berasal dari kelompok yaitu: kumbang (Coleoptera), lalat (Diptera), lebah dan semut (Hymenotera), thrips (Thysanoptera), dan kupu-kupu (Lepidoptera). Diantara kelompok serangga tersebut, lebah merupakan polinator yang sangat penting karena mempunyai kemampuan mengumpulkan polen dan nektar dalam jumlah yang tida sedikti yang selanjutnya dikonsumsi dengan koloninya.                                                                                                     
 Kenikir dapat berfungsi sebagai refugia mikrohabitat bagi beberapa jenis serangga musuh alami karena mempunyai bunga yang dapat menarik serangga musuh alami. Bunga kenikir termasuk jenis bunga yang berwarna cerah yang bisa menarik serangga musuh alami. Tetapi karena kenikir juga berfungsi sebagai repelent atau penolak bagi serangga hama dan musuh alami, maka bunga kenikir jarang dikunjungi oleh serangga, hanya beberapa jenis serangga saja diantaranya lebah dan kupu-kupu. Lebah berfungsi sebagai musuh alami bagi hama tertentu dan juga sebagai polinator yang paling penting karena kemampuan lebah dalam mengumpulkan polen dan nektar dalam jumlah yang banyak untuk dikonsumsi bersama dalam koloninya.

Ada jenis gulma yang dapat digunakan sebagai refugia yaitu asteraceae (keluarga aster). Gulma  ini ditata pada jalur khusus. Jenis gulma berbunga ini akan  menarik serangga musuh alami, pengaruh gulma terhadap tanaman pokok tidak terlalu berarti, bahkan meningkatkan stabilitas ekologi pertanian.

                                                
Selain gulma, tumbuhan liar yang berbunga disekitar lahan pertanian juga berpotensi menjadi refugia, yaitu antara lain jenis S’ynedrella nodiflora, Centella asiatica, Setaria,   dan Arachis pentoi.
  


Hal yang harus diperhatikan dalam penanaman tanaman refugia adalah jangan menanam tanaman refugia terlalu dekat dengan komoditas utama (tanaman padi) dan koordinasi dengan kelompok tani diperlukan agar penyemprotan hanya dilakukan saat populasi hama sudah tinggi.

Penanaman tanaman refugia pada tanaman padi diusahakan sesaat pembuatan galeng selesai sehingga pada saat tanaman refugia berbunga padi sudah mulai tumbuh sehingga dapat terhindar dari hama tanaman. Selain tanaman padi, tanaman sayuran dapat dilakukan penanaman refugia sebelum pengolahan lahan selesai sehinggga pada saat tanaman sayuran sudah besar tanaman refugia sudah mulai berbunga.

Manfaat Penanaman refugia selain sebagai salah satu upaya konservasi musuh alami, penanaman refugia juga akan mengurangi biaya usaha tani untuk pengendalian hama sehingga keuntungan petani dapat meningkat dan lingkungan terjaga secara berimbang. Selain menjaga keseimbangan lingkungan juga dapat menyejukkan mata manakala lahan pertanian yang subur dengan dikelilingi tanaman bunga yang mekar.

Penanaman refugia juga bisa digunakan sebagai terapi antistress yang melanda kebanyakan pegawai atau karyawan yang mengalami stress akibat tuntutan, tekanan dan beban dalam pekerjaannya. Apalagi jika ditanam tanaman refugia bunga kertas mendapatkan manfaat ganda tanamannya aman dari hama, merasa tenang, nyaman dengan melihat hamparan hijau tanaman padi di lahan persawahan dan melihat warna-warni bunga dari refugia bunga kertas di pematang sawah. Keindahan tanaman bunga kertas disawah akan membuat petani lebih sering berkunjung ke sawah yang secara tidak langsung.

Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
           Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar