Pangan yang ada di sekitar kita belum tentu memenuhi standar
keamanan pangan. Masih banyak dijumpai bahan pangan tersebut mengandung bahan
berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan. Berikut akan dipaparkan beberapa
bahan berbahaya yang sering digunakan oleh produsen pangan nakal yang patut
kita waspadai.
1. FORMALIN
Formalin adalah larutan yang
tidak berwarna dan baunya sangat menusuk, biasa digunakan sebagai bahan perekat
untuk kayu lapis, desinfektan umtuk peralatan rumah sakit, dan pengawet mayat.
Formalin dilarang digunakan untuk pengawet
pangan.
Formalin sangat berbahaya :
- Jika terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan.
- Jika
mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar dan reaksi alergi.
- Jika
tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan perut,
sakit bila menelan, mual, muntah, sakit kepala, kejang hingga koma.
Formalin
dapat merusak hati, jantung, otak, ginjal, dan syaraf. Konsumsi dalam jangka
panjang akan menyebabkan kanker.
Beberapa
penyalahgunaaan formalin pada bahan pangan diantaranya di mie basah, tahu, ikan
segar dan ikan asin.
Ciri
– ciri pangan mengandung formalin :
a. Pada
mie basah : tidak lengket, lebih mengkilat, berbau menyengat khas formalin,
bertahan lebih dari 1 hari pada suhu ruang.
b. Pada
tahun : tidak mudah hancur, berbau menyengat khas formalin, bertahan lebih
dari 1 hari pada suhu ruang.
c.
Ikan asin, ikan segar dan daging segar : berbau
menyengat khas formalin, tidak dihinggapi lalat.
2. BORAKS
Boraks adalah senyawa kimia
bernama Natrium tetraborat (Na2B4O710H2O), berbentuk kristal putih tidak berbau
dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Bahan ini biasanya digunakan untuk
pembuatan detergen, mengurai kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang
digunakan untuk pangan. Salah satu turunannya yang sering disalahgunakan adalah
bleng.
Boraks sangat berbahaya jika
terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat
berupa iritasi pada kulit dan mata, mual, sakit kepala, dan nyeri hebat pada
perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan
kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkuasi akut bahkan kematian.
Beberapa penyalahgunaan
boraks pada bahan pangan diantaranya di bakso, mie basah, cilok, otak – otak,
lontong dan kerupuk gendar.
Ciri – ciri bakso, mie
basah, cilok, otak – otak, dan lontong yang mengandung boraks adalah teksturnya
sangat kenyal, tidak lengket dan tidak mudah putus.
Sedangkan kerupuk gendar
yang mengandung boraks bertekstur sangat renyah dan terasa getir.
3. RHODAMIN B & METHANYL YELLOW
Rhodamin B adalah pewarna
sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan
berwarna merah terang berpendar. Pewarna ini biasa digunakan untuk industri
tekstil dan kertas, dilarang untuk pewarna pangan.
Sedangkan methanyl yellow
adalah pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau
serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil dan cat, dilarang untuk pewarna
pangan.
Rhodamin B dan methanyl
yellow bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, jika
terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah – pecah, kering, gatal,
bahkan kulit bibir terkelupas.
Bahaya kronis akibat
konsumsi jangka panjang menyebabkan gangguan fungsi hati, gangguan kandung
kemih, bahkan kanker.
Beberapa penyalahgunaan
rhodamin B dan methanyl yellow pada bahan pangan diantaranya di kerupuk,
terasi, gulali, dan sirup berwarna merah dan kuning.
Ciri – ciri pangan
mengandung rhodamin B dan methanyl yellow yaitu :
- Warna
merah / kuning mencolok dan cenderung berpendar.
- Banyak
memberikan titik – titik warna tidak merata.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Sumber
: Badan Pom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar