Jumat, 18 Agustus 2017

WASPADAI PANGAN YANG MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA








Pangan yang ada di sekitar kita belum tentu memenuhi standar keamanan pangan. Masih banyak dijumpai bahan pangan tersebut mengandung bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan. Berikut akan dipaparkan beberapa bahan berbahaya yang sering digunakan oleh produsen pangan nakal yang patut kita waspadai.   

1.  FORMALIN

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk, biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis, desinfektan umtuk peralatan rumah sakit, dan pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet  pangan.
Formalin sangat berbahaya :
-       Jika terhirup dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
-       Jika mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar dan reaksi alergi.
-     Jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan perut, sakit bila menelan, mual, muntah, sakit kepala, kejang hingga koma.

Formalin dapat merusak hati, jantung, otak, ginjal, dan syaraf. Konsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker.

Beberapa penyalahgunaaan formalin pada bahan pangan diantaranya di mie basah, tahu, ikan segar dan ikan asin.

Ciri – ciri pangan mengandung formalin :
a.  Pada mie basah : tidak lengket, lebih mengkilat, berbau menyengat khas formalin, bertahan lebih dari 1 hari pada suhu ruang.
b.  Pada tahun            :  tidak mudah hancur, berbau menyengat khas formalin, bertahan lebih dari 1 hari pada suhu ruang.
c.   Ikan asin, ikan segar dan daging segar : berbau menyengat khas formalin, tidak dihinggapi lalat.

2.  BORAKS

Boraks adalah senyawa kimia bernama Natrium tetraborat (Na2B4O710H2O), berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Bahan ini biasanya digunakan untuk pembuatan detergen, mengurai kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang digunakan untuk pangan. Salah satu turunannya yang sering disalahgunakan adalah bleng.

Boraks sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa iritasi pada kulit dan mata, mual, sakit kepala, dan nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkuasi akut bahkan kematian.

Beberapa penyalahgunaan boraks pada bahan pangan diantaranya di bakso, mie basah, cilok, otak – otak, lontong dan kerupuk gendar.

Ciri – ciri bakso, mie basah, cilok, otak – otak, dan lontong yang mengandung boraks adalah teksturnya sangat kenyal, tidak lengket dan tidak mudah putus.
Sedangkan kerupuk gendar yang mengandung boraks bertekstur sangat renyah dan terasa getir.

3.  RHODAMIN B & METHANYL YELLOW


Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Pewarna ini biasa digunakan untuk industri tekstil dan kertas, dilarang untuk pewarna pangan.

Sedangkan methanyl yellow adalah pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil dan cat, dilarang untuk pewarna pangan.

Rhodamin B dan methanyl yellow bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah – pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkelupas.

Bahaya kronis akibat konsumsi jangka panjang menyebabkan gangguan fungsi hati, gangguan kandung kemih, bahkan kanker.

Beberapa penyalahgunaan rhodamin B dan methanyl yellow pada bahan pangan diantaranya di kerupuk, terasi, gulali, dan sirup berwarna merah dan kuning.

Ciri – ciri pangan mengandung rhodamin B dan methanyl yellow yaitu :
-       Warna merah / kuning mencolok dan cenderung berpendar.
-       Banyak memberikan titik – titik warna tidak merata.


Oleh      : Zuni Fitriyantini, S.TP.
Sumber : Badan Pom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar