Pupuk merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam budidaya padi. Untuk menghasilkan produksi yang tinggi, pemberian pupuk pada padi bersifat mutlak. Unsur N, P, dan K yang menjadi unsur hara makro untuk pertumbuhan tanaman termasuk padi harus tersedia di lahan pertanian. Oleh karena itu petani perlu melakukan pemupukan secara berkala minimal 2 kali pada satu musim tanam dalam budidaya padi nya.
Pupuk bersubsidi
yang biasa digunakan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada
budidaya padi saat ini keberadaannya makin sulit diperoleh. Apalagi dengan
pemberlakuan kartu tani 100 % untuk penebusan pupuk bersubsidi yang semakin
mempersulit pembelian pupuk. Sering terjadi pemberian pupuk telat dilakukan
karena pupuk bersubsidi di kios stok nya habis. Padahal waktu pemupukan yang
tepat juga sangat mempengaruhi hasil produksi padi. Petani memerlukan pupuk
alternatif untuk tanaman padi.
Beberapa alternatif yang
dapat dilakukan oleh petani untuk mengatasi susahnya memperoleh pupuk
bersubsidi adalah dengan penggunaan pupuk non subsidi ataupun penggunaan pupuk
organik. Hal tersebut sudah di ketahui oleh petani namun banyak petani yang
belum melaksanakannya. Mereka berkeberatan dengan harga pupuk non subsidi yang
2 – 3 x lebih mahal dari pupuk bersubsidi. Sedangkan untuk pupuk organik,
petani belum percaya pada hasilnya karena tidak bisa lansung dirasakan. Mereka
juga merasa penggunaan pupuk organik terlalu ribet dalam penyiapan maupun
aplikasinya. Namun untuk saat ini kedua
alternatif tersebut lah yang dapat dijadikan sebagai solusi susahnya memperoleh
pupuk bersubsidi. Berikut akan di bahas satu per satu tentang hal tersebut.
1. Penggunaan Pupuk Non Subsidi
Pupuk non subsidi adalah pupuk yang harganya tidak di
subsidi oleh pemerintah sehigga lebih mahal dari pupuk bersubsidi. Tersedia
berbagai macam produk pupuk non subsidi yang ada di pasaran.
Petani padi enggan menggunakan pupuk bersubsidi karena
harganya yang 2 – 3 x pupuk subsidi. Akan tetapi petani sayur lebih banyak
menggunakan pupuk non subsidi karena kualitas nya jauh lebih bagus. Penggunaan
pupuk non subsidi pada tanaman sayur meningkatkan hasil panen yang sangat
signiifkan.
Petani padi bisa menggunakan dosis pemberian pupuk lebih
sedikit dari penggunaan biasanya untuk mengurangi biaya produksi bila
menggunakan pupuk non subsidi.
2. Penggunaan Pupuk Organik
Pupuk organik sebenarnya sudah banyak di gunakan oleh
petani yang menerapkan prinsip pertanian organik. Berbagai macam produk pupuk
organik, khususnya pupuk organik cair sudah ada di pasaran. Akan tetapi, petani
tidak tertarik menggunakan pupuk organik karena hasilnya tidak dapat langsung
terlihat di tanaman.
Jerami padi bila di olah menjadi pupuk kompos dapat mengembalikan
unsur hara penting seperti N,P, dan K ke tanah. Sekitar 40% N, 30-35% P, 80-85%
K, dan 40-50% S tetap dalam sisa bagian vegetatif tanaman. Jerami juga
merupakan sumber hara mikro penting seperti seng (Zn) dan silikon (Si).
Pembenaman tunggul dan jerami ke dalam tanah merupakan upaya mengembalikan
sebagian besar hara yang telah diserap tanaman dan membantu pelestarian
cadangan hara tanah dalam jangka panjang. Sutanto (2002) menyatakan bahwa
pembakaran jerami dapat menyebabkan kehilangan unsur hara N mencapai 93 % dan K
sebesar 20 %. Hal itu tentu sangat disayangkan bila terus dilakukan.
Pupuk organik padat yang sering
digunakan pada budidaya tanaman padi adalah yang berasal sari kotoran ternak,
baik ayam, kambing maupun sapi. Ketiga kotoran ternak tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing – masing. Ketiganya baik di gunakan unuk
menambah unsur hara pada lahan pertanian asalkan telah benar – benar matang
baik melalui proses fermentasi buatan maupun alami. Pupuk organik yang belum
matang sempurna malah akan memberi dampak yang kurang baik bagi tanaman.
Selain pupuk organik padat, pupuk
organik cair juga dapat digunakan untuk pemupukan tanaman padi. Produk – produk
pupuk organik cair yang ada di pasaran sering mengunggulkan kandungan mikroba
yang terkandung di dalamnya. Apabila petani merasa keberatan untuk membeli
pupuk organik cair yang ada di pasaran, petani dapat membuat sendiri dengan
bahan yang ada di sekitar dan tujuan penggunaannya.
Aplikasi pupuk organik cair dapat
disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman padi sehingga lebih tepat sasaran. Pupuk
organik cair yang mengandung unsur N tinggi dapat diberikan pada tanaman padi
yang masih dalam fase vegetatif. Sedangkan pupuk organik cair yang mengandung
unsur P dan K tinggi dapat diberikan
pada fase generatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar