Jeruk merupakan buah meja yang sangat mudah
dijumpai di pasaran. Sejak tahun 2018, Kabupaten Batang mulai mengembangkan
komoditas tersebut bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan
Subtropis (Balitjestro). Jeruk yang dikembangkan di Kecamatan Tersono tergolong
dalam jenis jeruk siam.
Jeruk siam berasal dari Siam (Myanmar) dan memiliki
kulit buah yang lebih tipis dari jeruk lainnya. Karakteristik lainnya adalah
daging buahnya tidak berongga dan memiliki kandungan air yang tinggi, kulit buahnya
berwarna hijau kekuningan. Produksinya dapat mencapai 1000-2000 buah/pohon/tahun
dan merupakan jenis jeruk yang paling banyak dikembangkan petani di Indonesia (sekitar
70-80%).
Setelah berbuah, jeruk membutuhkan perawatan khusus
agar produksi tanaman dapat terjaga dan kondisi tanaman tetap sehat. Setiap
tanaman yang menghasilkan buah maka kondisi unsur hara pada tanaman tersebut
sangat terkuras sehingga membutuhkan perlakuan khusus. Dua hal yang paling penting
dalam perawatan tanaman jeruk pasca berbuah adalah pemangkasan pemeliharaan dan
pemupukan.
1.
Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan
pemeliharaan adalah pemangkasan yang dilakukan pada tanaman yang sudah
berproduksi dan berguna untuk mengatur produksi dan menjaga kesehatan tanaman.
Pemangkasan pemeliharaan yang dilakukan pada saat produksi tinggi tidak boleh
terlalu banyak karena pada kondisi ini karbohidrat (nutrisi) banyak yang hilang
terangkut melalui panen.
1. Menyeimbangkan
pertumbuhan vegetatif dan generatif.
2. Menjaga
bentuk tanaman
3. Menjaga kesehatan
tanaman
4. Menstabilkan
produksi buah.
Adapun
ranting yang perlu dipangkas adalah tunas liar yang tumbuh di batang, tunas air
pada percabangan pokok, ranting yang terkena penyakit, bekas tangkai buah,
ranting yang tumpang tindih, dan tunas yang tumbuh ke arah dalam tajuk, dan
ranting dengan sudut sempit.
Manfaat dari pemangkasan pemeliharaan adalah :
(1) Mempertahankan bentuk
arsitektur pohon dari bentuk format bakunya,
(2) Mengurangi terjadinya fluktuasi pembuahan
tahunan,
(3) Mempertahankan iklim mikro
ideal di sekitar tanaman dengan minimal 30% sinar matahari dapat menembus ke
bagian dalam tajuk tanaman, sehingga kondisi tanaman dan kebun tidak terlalu
lembab yang dapat mengurangi tingkat serangan hama dan terutama penyakit,
(4) Mengefisienkan pemeliharaan
kebun,
(5) Meningkatkan umur produktif
pohon dan
(5) Menghilangkan ranting-ranting
rusak.
Pada umumnya batang pohon jeruk siam yang
dibudidayakan secara komersial mempunyai tinggi antara 2,5-3,0 m. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah petani dalam pemeliharaan tanaman (pengendalian
OPT) dan pemanenan buah. Apabila pemanenan buah jeruk dilakukan tanpa
pemotongan dahan, maka perlu dilakukan pemotongan tangkai pendukung buah agar
memicu lebih banyak cabang.
Tanaman
jeruk yang baik memiliki bentuk yang simetris dengan cabang dan ranting tanaman
tidak ada yang tumpang tindih dan batang utama terkena sinar matahari.
2.
Pemupukan
Selain
air, paling sedikit ada 12 macam unsur esensial yang dibutuhkan tanaman jeruk
diambil dari dalam tanah. Pertama, unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak (makro primer), meliputi nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Kedua, unsur hara yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak hanya pada kondisi tertentu (makro sekunder), meliputi kalsium
(Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S).
Ketiga, unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi bila
kekurangan akan mempengaruhi produksi dan kelangsungan hidup tanaman (mikro),
meliputi besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), boron (B) dan
molibdenum (Mo). Kebutuhan unur mikro biasanya bisa terpenuhi jika tanah diberi
pupuk kandang secara teratur.
Penambahan
pupuk kandang/bahan organik secara teratur dapat meningkatkan C organik tanah
yang berguna memperbaiki kesuburan fisik, kimia maupun biologi tanah, serta
sebagai sumber unsur hara makro dan mikro.
Tanaman berumur 1 – 4 tahun diberi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg per
pohon dan selanjutnya sebanyak 40 – 60
kg per pohon. Kotoran sapi merupakan
salah satu jenis pupuk kandang yang baik untuk memenuhi kebutuhan unsur mikro.
Sebaliknya jika diberi kotoran ayam berlebihan dapat menyebabkan defisiensi Zn
karena kotoran ayam mengandung P tinggi. Pupuk kandang diaplikasikan dengan
membenamkan ke dalam tanah agar tidak terjadi penguapan unsur hara.
Untuk
pembungaan berikutnya, aplikasi pupuk kandang perlu dilakukan 2 bulan sebelum
panen. Sedangkan aplikasi pupuk kandang setelah panen tidak mempengaruhi
pembungaan tetapi untuk mendukung perkembangan bunga dan buah. Pastikan tanah
dalam keadaan lembab agar proses penyerapan unsur hara oleh tanaman berjalan
lancar.
Rekomendari
dosis pemupukan untuk tanaman jeruk yang berumur dibawah 5 tahun yaitu :
Demikian pembahasan tentang perawatan pada jeruk pasca berbuah. Semoga bermanfaat.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
REFERENSI
:
1. Endarto, O dan E. Martini. 2016. Pedoman Budidaya Jeruk Sehat. Bogor. IPB. Balitjestro
bekerja sama dengan Agfor Sulawesi. World Agroforestry Centre.
3. http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/pemangkasan-pada-tanaman-jeruk/
4. http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/rekomendasi-pemupukan-untuk-tanaman-jeruk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar