Kamis, 06 Mei 2021

PENANGANAN PASCA MELAHIRKAN PADA KAMBING

 

Ternak kambing memiliki potensi sebagai komponen usaha tani yang penting bagi petani pedesaaan, karena memiliki kapasitas adaptasi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa jenis ternak ruminansia lain, seperti sapi dan domba. Dengan karakter yang mampu bertahan pada kondisi marjinal, ternak ini sering menjadi pilihan utama diberbagai komunitas petani, sehingga berkembang sentra-sentra produksi kambing yang menyebar diberbagai daerah. Namun demikian, pengelolaan ternak kambing dalam usaha tani sebagian besar masih dilakukan secara sambilan, walaupun secara finansial komoditas ini memiliki peran yang penting dalam perekonomian rumah tangga petani.

Usaha produksi yang bersifat sambilan dengan jumlah kepemilikan yang kecil cenderung menurunkan tuntutan akan suatu inovasi teknologi atau inovasi manajemen untuk meningkatkan produktifitas dan keuntungan usaha. Akan tetapi petani sudah menyadari tentang pentingnya peran indukan kambing dalam usaha budidaya kambing.

Induk kambing merupakan unit produksi yang sangat strategis, karena berperan sebagai sumber utama pendapatan dari hasil penjualan anak yang dihasilkan. Salah satu fase yang sangat strategis dalam siklus produksi seekor induk kambing yang secara langsung terkait dengan aspek keuntungan usaha adalah fase induk bunting dan fase laktasi/menyusui. Fase ini merupakan periode saat mana puncak produksi seekor induk berlangsung. Secara biologis maupun finansial kedua fase tersebut sangat kritis, karena menentukan banyaknya anak serta bobot daging yang akan dihasilkan dalam satu siklus produksi. Dengan demikian, menjadi sangat penting untuk menerapkan manjemen teknis untuk setiap aspek yang menyangkut pemeliharaan seekor induk dan anak yang dilahirkan sampai anak mencapai usia sapih yang mampu berproduksi tanpa tergantung kepada induk.

Pengelolaan induk menjelang melahirkan, saat melahirkan dan beberapa saat setelah anak dilahirkan merupakan salah satu periode singkat namun kritis bagi pencapaian produktivitas seekor induk kambing. Diperlukan berbagai tindakan persiapan yang mendetail ataupun tindakan pada saat melahirkan maupun setelah dilahirkan terutama untuk mencegah kematian baik induk maupun anak yang dilahirkan. Sehubungan dengan itu, maka kemampuan menduga secara akurat saat melahirkan seekor induk akan sangat membantu keberhasilan manajemen melahirkan secara keseluruhan.

Beberapa tanda yang menunjukan bahwa seekor induk akan melahirkan perlu dipahami. Beberapa hari sebelum melahirkan maka terlihat ambing menjadi penuh, mengeras dan berkilat, walaupun dapat terjadi bahwa seekor induk tidak menunjukan perubahan pada ambing secara nyata saat menjelang melahirkan. Vulva mulai membengkak dan terjadi relaksasi otot di daerah pinggul. Tanda akan melahirkan semakin jelas beberapa jam sebelum melahirkan seperti induk sering berbaring dan berdiri, gelisah didalam kandang, sering memalingkan kepala kebagian belakang tubuh, keluarnya cairan putih dari vulva, mengangkat ekor dan mengeluarkan suara. Gejala tersebut dapat berlangsung singkat dalam beberapa jam atau berlangsung selama 12-24 jam.

Pada umumnya seekor induk tidak membutuhkan pertolongan pada saat melahirkan kecuali pada kasus tertentu, misalnya posisi anak yang tidak normal. Penanganan kesehatan juga perlu diperhatikan apabila cairan yang keluar dari vulva berubah dari berwarna putih menjadi kemerahan.

Hal penting yang perlu dilakukan setelah anak dilahirkan adalah memastikan agar terjalin hubungan induk-anak secara maksimal. Hubungan ini sangat penting agar anak dapat menyusu pada induknya. Seekor induk dapat menunjukkan penolakan terhadap anaknya apabila hubungan ini tidak terbentuk sejak awal. Apabila induk menolak membersihkan anak yang lahir sebaiknya diberi bantuan dengan membaringkan anak didekat hidung induknya agar induk dapat membersihkan anaknya dengan menjilat sekujur tubuhnya. Apabila induk menolak membersihkan tubuh anaknya, bersihkan seluruh tubuh anak dengan kain kering yang bersih, dan bersihkan bagian kepala dan hidung agar anak dapat bernafas dengan lancar. Apabila anak tidak menunjukan gerakan bernafas secara normal lakukan bantuan dengan mencoba menempelkan jerami halus atau rumput kering ke dalam rongga hidung untuk merangsang anak bernafas. Selanjutnya anak dapat diangkat dengan menarik kaki bagian belakang ke atas sambil meremas sekujur badan dengan lembut. Anak yang normal akan mampu berdiri dan menyusu dalam waktu 1 jam setelah dilahirkan.

Pastikan bahwa anak segera menyusu ke induk dalam 4 jam pertama setelah melahirkan. Anak yang menyusui induk dalam kurun waktu 4 jam pertama setelah melahirkan akan mendapat kolostrum yang akan menguatkan daya tahan anak terhadap serangan penyakit. Apabila anak yang baru lahir lemah sehingga tidak mampu menyusu, perlu dibantu menyusukan ke induk atau gunakan botol susu atau tabung alat suntik (tanpa jarum)) berisi kolostrum yang diperah dari induknya.

Anak yang baru dilahirkan akan memiliki sistem pertahanan tubuh yang baik dengan mengkonsumsi kolostrum, yaitu cairan yang pertama sekali dikeluarkan induk saat anak menyusui. Kolostrum ini diproduksi didalam ambing pada akhir masa kebuntingan dan mengandung antibody serta nutrisi (energi, vitamin dan protein) dalam konsentrasi yang tinggi.

Kolostrum memiliki 3 fungsi yang sangat vital bagi anak yang baru dilahirkan yaitu:

1.     Fungsi laxatif/pencahar untuk membantu pengeluaran mucus yang melapisi saluran cerna anak yang baru dilahirkan sehingga mampu menyerap nutrisi yang dikonsumsi.

2.     Fungsi nutritif yaitu sebagai sumber nutrisi terutama energi yang sangat baik karena kandungan lemaknya yang tinggi bagi anak baru lahir yang memiliki cadangan energi relatif rendah saat dilahirkan.

3.     Fungsi protektif yaitu mengandung senyawa antibodi untuk melindungi anak yang baru dilahirkan dari berbagai penyakit sebelum sistem pertahan tubuh anak berkembang dengan baik sampai umur 3 minggu.

Dengan demikian, untuk mencegah tingkat kematian anak yang tinggi, maka anak yang baru dilahirkan harus mendapatkan kolostrum dari ambing induk dalam waktu setengah atau satu jam setelah dilahirkan. Beberapa saat setelah dilahirkan anak kambing mampu menyerap antibodi dalam kolostrum dengan efektif, namun kemampuan serap ini cepat menurun dalam waktu 48 jam setelah dilahirkan.

Untuk memastikan bahwa saluran putting susu tidak mengalami penyumbatan, maka dapat dilakukan pemerahan untuk memastikan cairan ambing/kolostrum dapat keluar. Apabila induk cenderung menolak menyusui anak untuk mendapatkan kolostrum, maka sebaiknya ambing induk diperah dan kolostrum ditampung dalam botol untuk diberikan kepada anak.

Pemberian susu pengganti atau milk replacer diperlukan pada beberapa kasus seperti :

1.     Air susu induk tidak mencukupi

2.     Air susu induk tidak ada sama sekali

3.     Induk tidak mau menyusui

4.     Induk mati

Untuk menyelamatkan anak kambing tersebut perlu diberikan susu pengganti. Susu pengganti yang paling baik adalah susu kambing dari induk lain yang sedang menyusui, namun apabila tidak tersedia dapat digunakan susu sapi dan hal ini secara ekonomis lebih efisien karena harga susu sapi biasanya jauh lebih murah dibandingkan dengan susu kambing. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan antara susu sapi dan susu kambing bila digunakan sebagai pengganti susu pada anak kambing.

Susu pengganti dapat dibuat dari campuran beberapa bahan apabila tidak terdapat atau sulit mendapatkan susu segar. Susu pengganti dapat diramu dari campuran : susu bubuk (0,5 liter) + minyak ikan (1 sendok teh) + telur ayam (1 butir) + gula  0,5 sendok teh). Susu pengganti diberikan 2-3 x dalam sehari.

 

Setelah melahirkan biasanya terdapat bercak darah disekitar vulva dan hal ini dapat terjadi sampai 2-3 minggu setelah melahirkan. Dalam keadaan normal bercak atau cairan tersebut akan semakin bersih dan bening seiring dengan berjalannya waktu. Namun, apabila cairan tersebut tidak berhenti dan tetap berwarna serta volumenya cenderung meningkat disertai dengan bau yang tajam, maka perlu dicurigai adanya infeksi pasca melahirkan dan perlu diberikan antibiotika seperti penicillin. Secara tradisional dapat juga dilakukan dengan pemberian rebusan air daun sirih yang masih hangat baik diminumkan, maupun dimasukkan ke vulva untuk antibiotik alami.

Demikian pembahasan tentang penanganan pasca melahirkan pada ternak kambing. Semoga bermanfaat.

Oleh               : Zuni Fitriyantini, S.TP.

Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar