Senin, 26 April 2021

METODE PEMUPUKAN YANG TEPAT UNTUK TANAMAN

 

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi dalam budidaya tanaman yang merupakan salah satu faktor penentu hasil produksi tanaman. Keberadaannya bagaikan makanan bagi manusia, tak dapat dihilangan terutama dalam tanaman budidaya.

Proses pemberian pupuk pada tanaman disebut pemupukan. Pemupukan dilakukan karena dalam tanah hara telah mengalami perubahan berupa menguap, tercuci, perkolasi, diserap tanaman dan dibawa panen. Latar belakang pemupukan disebabkan oleh :

  • Tanah miskin hara.
  • Pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan penyiangan dan ditemukan gejala kekurangan unsur hara.
  • Pertumbuhan tanaman perlu dipercepat untuk mengurangi risiko akibat persaingan dengan gulma.
  • Ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan (tiap volume) per satuan luas pada akhir daur.

Pemupukan akan memberikan manfaat bagi pertanaman jika memberikan nilai tambah hasil pada tanaman. Kemanfaatan pemupukan diukur dengan nilai efisiensi pupuk. Pemupukan yang efisien akan menghemat penggunaan pupuk, karena dengan jumlah pupuk yang lebih sedikit akan diperoleh hasil yang sama atau lebih tinggi.

Salah satu faktor yang menentukan efisiensi pupuk adalah penerapan metode pemupukan yang tepat. Pemilihan cara pemupukan yang tepat sangat tergantung pada jenis tanah, kadar lengas, daya fiksasi tanah terhadap hara, pengolahan, jenis tanaman, sistem perakaran, kemampuan tanaman menyerap hara dan macam pupuk yang diberikan. Ada beberapa cara pemupukan yang dilakukan pada usaha tani yaitu :

1. Cara Disebar

Pemupukan ini dilakukan dengan cara menyebar pupuk secara merata di seluruh areal lahan yang ditanami, dapat dilakukan sebelum atau sesudah ada tanaman. Pemupukan dengan cara ini akan menghemat tenaga, namun dalam pelaksanaannya harus dihindari tanaman dalam kondisi basah, terutama pemupukan N dan K. Jika dalam kondisi basah daun dapat terbakar. Pemupukan ini umumnya dilakukan pada pupuk dasar dan susulan, seperti tanaman padi, jagung, kedelai dll.

Pemupukan dengan cara disebar harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :

  • Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan.
  • Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan permukaan tanah.
  • Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik.
  • Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi.
  • Daya larut pupuk besar.

Namun pemupukan dengan cara disebar tentunya akan mengurangi efektivitas pemupukan. Secara umum pemupukan cara disebar menyebabkan kerugian yang berupa :

  • Penyebaran atau pencampuran pupuk tidak merata pada semua lapisan olah tanah.
  • Memerlukan jumlah yang besar, karena sebagian akan mengalami kehilangan melalui pencucian dan penguapan.
  • Memerlukan alat atau tangan dalam mengaplikasikan.

Pemupukan dengan cara disebar membutuhkan kondisi yang ideal terutama lingkungan, khususnya ketika pemupukan susulan. Pada saat pemupukan susulan diusahakan daun dalam kondisi kering, jika kondisi basah pupuk akan menempel pada daun dan menyebabkan plasmolisis atau daun mengering terbakar. Bahaya daun terbakar terutama pada pupuk nitrogen dan kalium.

2. Cara Dibenamkan

Pemupukan dengan cara dibenam dapat dilakukan pada jalur dengan meletakkan pupuk padat atau menyemprotkan cairan ke dalam tanah sebelum tanam. Pembenaman pupuk dapat dilakukan dengan menggunakan alat sederhana (bajak atau garu). Pembenaman pupuk dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu :

-    Pembenaman lapisan bajak, yaitu dengan cara pupuk diletakkan di bekas alur bajak, kemudian ditutup dengan pembalikan tanah alur berikutnya.

-    Pembenaman dalam Pupuk N, yaitu pupuk N disebar di permukaan tanah, kemudian dibalik pada waktu pembajakan, sehingga pupuk posisinya berada dalam tanah. Pemberian pupuk dilakukan sebelum lahan diairi.

-    Pembenaman Setempat, yaitu pupuk diberikan pada alur atau lubang tertentu dekat tanaman atau memasukkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman dengan jarak tertentu. Perlakuan pemupukan model ini umumnya dilakukan pada tanaman tahunan.

-     Pembenaman pupuk melalui penugalan di sekitar tanaman.

Penugalan biasanya dilakukan pada tanaman palawija.

Pemupukan dengan cara dibenamkan perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

-    Pupuk yang digunakan relatif sedikit.

-  Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang.

-    Kesuburan tanah rendah.

-    Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit.

-    Untuk tanah tegalan atau darat.

-    Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah dalam jumlah yang cukup besar.

3. Melalui Daun

Pemupukan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk melalui daun. Pemupukan melalui daun harus lebih hati-hati terutama dalam menentukan dosis larutan yang digunakan, karena pemupukan melalui daun terdapat beberapa kendala yaitu :

  • Pinggir daun sering terbakar karena larutan terlalu pekat.
  • Memerlukan frekuensi yang lebih banyak, karena hara yang diberikan rendah.
  • Biaya persatuan hara tinggi.

Penggunaan pupuk melalui daun harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain :

-       Unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar tanah, misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah berpasir atau tanah-tanah yang berbatu.

-          Jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman sangat sedikit (unsur hara mikro).

-          Kondisi dan sifat fisik pupuk yang buruk.

Pemupukan lewat daun dilakukan dengan cara pupuk dilarutkan ke air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun. Pemberian pupuk melalui daun harus mempertimbangkan :

  • Konsentrasi larutan pupuk dibuat sangat rendah atau mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Pembuatan konsentrasi larutan pupuk jangan terlalu pekat.
  • Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah, karena stomata umumnya menghadap ke bawah.
  • Penyemprotan dilakukan pagi atau sore ketika matahari belum begitu menyengat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan hara pada saat penyemprotan.
  • Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan dengan tujuan untuk menghindari pencucian oleh air hujan.

4. Melalui Udara

Pupuk padat maupun cair dapat diberikan lewat udara dengan cara disebar melalui pesawat udara. Pemupukan melalui udara umumnya dilakukan pada lahan yang curam, sukar dilewati, lahan luas atau pemupukan di hutan dan padang rumput.

5. Melalui Injeksi ke Dalam Tanah

Pemupukan dengan injeksi bertujuan untuk mengurangi kehilangan hara akibat penguapan. Pada umumnya pemupukan dengan injeksi dilakukan pada pupuk dengan kadar N yang tinggi. Pemupukan dilakukan dengan pupuk dimasukkan injeksi kemudian dimasukkan ke tanah.

6. Melalui Sprinkler Irigation

Pemupukan ini merupakan langkah efisiensi, karena pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk ke penampungan, kemudian dipompa dan disemprotkan ke udara, sehingga membasahi tanaman. Model ini banyak diterapkan pada model pertanian aeroponik dan perkebunan kopi.

Demikian beberapa metode pemupukan yang dapat dilakukan pada tanaman. Pilih metode pemupukan menyesuaikan dengan jenis tanaman, bentuk pupuk yang akan diberikan, musim dan kondisi lahan.

Oleh               : Zuni Fitriyantini, S.TP.

Sumber          :

Rajiman, 2020. Pengantar Pemupukan. Deepublish. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar