Limbah rumah tangga yang dihasilkan sehari hari ada yang
berupa bahan organik, seperti sisa sayur, buah, serta potongan daun dan bunga
dari pekarangan. Bahan – bahan tersebut ternyata dapat diolah menjadi Mikro
Organisme Lokal (MOL).
Mikro Organisme Lokal (MOL)merupakan salah satu ramuan
jitu yang sering digunakan oleh petani organik di lahan pertaniannya. Sesuai
dengan namanya, MOL terdiri atas mikro organisme lokal yang ada di sekitar
kita., termasuk limbah rumah tangga. Larutan Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah
larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang
tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga
mengandung bakteri yang berpotensi merombak bahan organik, perangsang
pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, tergantung
bahan penyusunnya. Dengan demikian MOL
dapat berfungsi sebagai :
Dekomposer
Pupuk hayati
Pestisida organik terutama sebagai
fungisida
Zat perangsang tumbuh
Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama adalah mudah dan
murah bahkan tanpa biaya. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar,
petani dapat kreatif membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk
(pisang, papaya, mangga dan lain-lain), rebung bambu, pucuk tanaman merambat,
tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urin manusia, darah hewan,
bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa makanan.
Bahan utama dalam membuat MOL terdiri dari 3 jenis /
komponen antara lain :
1. Karbohidrat
Bahan ini dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi. Beberapa bahan yang dapat digunakan yaitu : air cucian beras (tajin), nasi bekas, singkong, kentang. Gandum, tetapi yang paling sering digunakan adalah air cucian beras.
2. Glukosa
Bahan ini merupakan sumber energi instan untuk
mikroorganisme sebelum mengurai karbohidrat. Ia dapat diperoleh dari gula
merah, ula pasir, gula batu, air gula, molases, air nira, dan air kelapa.
3. Sumber bakteri
Bahan ini merupakan sumber utama dari mikroorganisme yang
akan dikembangkan. Ia dapat diperoleh dari keong mas, buah – buahan busuk,
sayuran sisa, bonggol pisang, rebung bambu, urine hewan, nasi basi, tape dan
masih banyak lagi.
Cara membuat MOL itu mudah, semua yang ada di sekitar kita dapat dipakai, semua
bahan dicampur dengan larutan yang mengandung glukosa seperti air nira, air
gula atau air kelapa. Lalu ditutup dengan kertas, dibiarkan sampai 7 hari.
Setelah itu larutan MOL sudah bisa dipakai.
Beberapa resep MOL yang dapat dibuat menggunakan limbah
dapur antara lain :
1. MOL Sayur
Bahan :
-
10 kg limbah sayuran hijauan (sawi, bayam, kol, brokoli,
kangkung, caisim dll)
-
Garam 5 % dari berat bahan
-
Air cucian beras 10 liter
-
Gula merah/ gula jawa 2 % dari cairan yang peroleh
setelah 3 minggu
Cara membuat :
Bahan sayuran dipotong kecil-kecil / tipis-tipis lalu dimasukkan ke ember/
drum, setiap ketebalan 5 cm ditaburi garam secukupnya. Tambahkan air cucian
beras hingga 10 liter. Tutup drum/ ember dengan plastik lalu ikat dengan rafia
atau karet. Tuangkan air diatas plastik tersebut agar wadah bisa tertutup
rapat. Setelah 3-4 minggu ember/ drum dibuka, dan cairan yang diperoleh diambil
(biasanya berwarna kuning kecoklatan atau sesuai bahan sayurnya). Tambahkan
gula jawa/ gula merah sebanyak 2 % dari cairan tersebut. Kalau cairannya 20
liter berarti butuh 4 ons gula.
Fungsi :
Dekomposer, pembentukan malai padi
Cara Penggunaan :
Saring dan larutkan 4 liter MOL urine dalam 17 liter air bersih. Aduk rata dan semprotkan pada tanaman.
2. Mol Limbah Buah-buahan
Bahan :
- 10 Kg limbah buah-buahan
- 1 Kg gula merah
- 10 liter air kelapa
Cara Membuat :
Buah-buahan dihaluskan dan masukkan drum plastik. Campurkan 10 liter air
kelapa. Tambahkan gula merah yang telah dicairkan. Tutup rapat drum plastik.
Masukkan slang plastik, sambungkan ke dalam botol yang telah berisi air.
Fungsi :
Dekomposer, penghambat pertumbuhan vegetatif, pemicu pertumbuhan generatif.
Cara Penggunaan :
- Pengomposan 1 : 5 tambah 1 ons
gula merah
- Penyemprotan tanaman : 400 cc
mol : 14 liter air pada akhir pertumbuhan vegetatif, pada tanaman padi umur
55-60 hst
3. Mol Nasi
Bahan :
- 1 piring nasi basi
- 6 sendok makan gula pasir
- 2 liter air
Cara Membuat :
Nasi basi dibuat bulat sebesar bola pimpong. Kemudian disimpan dalam wadah dan
ditutup rapat selama 1 minggu. Setelah
itu nasi basi akan ditumbuhi jamur atau cendawan. Siapkan air 2 liter, masukkan nasi
basi yang berjamur tadi dan tambahkan gula pasir 6 sendok makan. Masukkan
larutan tersebut kedalam botol lalu ditutup biarkan selama 4 hari. Kemudian
cairan itu disaring dan siap digunakan. MOL sudah dikatakan siap pakai apabila
tercium bau masam manis
Fungsi :
Dekomposer, pupuk daun dan pupuk kocor.
Cara Penggunaan :
-
Sebagai dekomposer ;
Campurkan MOL
dengan air dengan perbandingan 1 : 5 ( 1 bagian MOL : 5 bagian air). Siramkan
pada bahan organik yang akan dibuat kompos,
-
Sebagai pupuk daun ;
Campurkan MOL
dengan air dengan perbandingan 200 ml MOL untuk 14 liter air, kemudian
semprotkan pada tanaman,
-
Sebagai pupuk kocor ;
Campurkan 300 ml
MOL dengan 10 liter air, kemudian kocorkan pada tanaman dengan dosis 250
ml/tanaman. Hati-hati jangan sampai mengenai batang tanaman.
Demikian pembahasan tentang pembuatan mol dari limbah rumah tangga. Semoga bermanfaat.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
REFERENSI :
1.
Redaksi Trubus. 2012. Mikroba, Juru Masak Tanaman
Dongkrak Hasil Panen 3 Kali Lipat. Trubus : Jakarta.
2. Suwarso, D dan G. Nuryatno. 2013. Teknologi Pembuatan MOL
dan Probiotik. Disampaikan pada Diklat Pengembangan Pupuk Organik Bagi Penyuluh
Pertanian. Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar